BEKASI, KOMPAS.com - Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Enung Nurholis mengemukakan, pergerakan warga di jalan arteri Kota Bekasi berkurang hingga 30 persen Kamis (16/4/2020) atau hari kedua penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di daerah itu.
“Sama dengan kemarin menurun hingga 30 persen dari biasanya,” ujar Enung saat dihubungi, Kamis.
Menurut Enung, tidak hanya di jalan-jalan arteri, pergerakan masyarakat yang berkurang juga terlihat di stasiun dan terminal di Bekasi.
Baca juga: Serba Serbi Penerapan PSBB Kota Bekasi pada Hari Pertama
“Depan statsiun sudah sepi, pedagang juga sudah tidak ada. Kalau di dalam gerbong enggak tahu,” kata Enung.
Menurut pemantauan dia, jumlah pelanggar pada hari kedua PSBB di Kota Bekasi menurun dibanding kemarin. Namun ia tak menyebutkan jumlahnya secara detail.
Pada hari kedua ini masih ada warga yang belum mengenakan masker saat keluar rumah.
“Pelanggaran paling banyak tidak menggunakan masker. Bahkan tadi ada yang naik mobil tuh tidak pakai masker, tapi maskernya ada di dalam mobil,” kata dia.
Pengendara sepeda motor yang berboncengan pun masih ditemukan. Pengendara mobil sudah mematuhi aturan dengan membawa penumpang tidak lebih dari 50 persen kapasitas tempat duduk.
“Yang paling banyak itu sepeda motor masih berboncengan, tapi mereka berboncengan sekitar Kota Bekasi aja,” kata dia.
Ia meminta warga mentaati aturan PSBB. Penerapan PSBB diharapkan dapat memutus rantai penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bekasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.