Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Ribu Warga Tinggalkan Depok pada Maret 2020

Kompas.com - 20/04/2020, 11:24 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengungkap. terdapat belasan ribu perjalanan meninggalkan Kota Depok selama Maret 2020, bulan pertama pandemi Covid-19 melanda.

"Keberangkatan sebanyak 12.437 orang pada Maret 2020," ujar Kepala Bagian Humas BPTJ, Budi Rahardjo melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Senin (20/4/2020) siang.

Budi menyebutkan, catatan keberangkatan dari Terminal Jatijajar pada Maret 2020 lebih rendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Pada Januari 2020, tercatat 17.104 orang berangkat menggunakan bus AKAP (antarkota antarprovinsi) meninggalkan Depok lewat Terminal Jatijajar.

Baca juga: 20.292 Orang Mudik dengan Bus dari Kota Tangerang Sepanjang Maret

Sementara Februari 2020, angka itu sedikit turun menjadi 14.225 keberangkatan.

Tren menurunnya keberangkatan selama tiga bulan tadi rupanya hanya di kisaran 16-27 persen.

Penurunan keberangkatan tak seberapa jika dibandingkan dengan merosotnya jumlah kedatangan di Terminal Jatijajar, yang mencapai 47-64 persen dalam tiga bulan terakhir.

Itu berarti, lebih banyak warga yang meninggalkan Depok ke luar daerah ketimbang warga luar daerah yang datang ke Depok dalam kurun Januari-Maret 2020.

Baca juga: Corona Semakin Merebak, 58.801 Orang Tinggalkan Jakarta Sepanjang April 2020

"Jumlah penumpang kedatangan pada Januari sebesar 3.297 orang, kemudian menurun menjadi 1.734 orang (-47,40 %) pada bulan Februari, dan 1.187 orang (-63,99 %) pada bulan Maret," jelas Budi.

Budi mengklaim bahwa BPTJ terus menerapkan protokol kesehatan dalam pengelolaan terminal yang menjadi kewenangan BPTJ, sesuai Surat Edaran Kepala BPTJ Nomor 4 Tahun 2020 tentang tentang Pencegahan Risiko Penularan Infeksi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com