"Jadi mereka seperti itu bilang. Mereka naik travel itu dan pas pemeriksaan mereka tunjukan itu (surat sehat) dan KTP," tambah Wahyu.
Wahyu pun tidak mengetahui check point mana saja yang mereka lewati sehingga bisa masuk ke Jakarta.
3. Mayoritas warga merupakan pedagang
Wahyu membenarkan bahwa 28 warganya bukan bekerja di bidang yang dapat pengecuilan pemerintah untuk bebas keluar kota.
Mayoritas dari mereka adalah pedagang. Mereka memilih pulang kampung karena usahanya mandek ditengah pandemi Covid-19.
"Mereka juga bilang enggak bisa jualan sedangkan kontrakan harus bayar," kata Wahyu.
Selain masalah ekonomi, keinginan untuk datang menengok keluarga di kampung pun mendorong mereka untuk mudik.
Walaupun di satu sisi mereka sadar pemerintah tengah melarang adanya aktivitas keluar masuk kota selama pandemi.
4. Karantina mandiri
Kini 28 warga tersebut tengah menjalani masa karantina mandiri selama 14 hari di kediaman masing-masing.
Stiker pertanda sedang melakukan karantina mandiri pun tertempel di tembok depan rumah mereka.
Mereka pun menjalani masa karantina dengan tertib.
Baca juga: Tidak Punya SIKM, 125 Motor yang Lewati Check Point Kalideres Diminta Putar Balik
Hal tersebut dikarenakan mereka sadar karantina merupakan proses yang harus mereka jalani saat ini.
Mereka pun nampak akrab dengan proses ini. Ketika sampai ke kampung halaman pun mereka menjalani hal yang sama.
"Mereka juga pas pulang ke kampung juga jalani karantina dan rapid tes di balai desa," kata Wahyu.
Dia berharap ke 28 warganya bisa menjalankan karantina dengan tertib dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.