Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyintas Ingatkan Masyarakat Hati-hati, Sakitnya Terkena Covid-19

Kompas.com - 10/06/2020, 15:40 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan telah membangun Rumah Lawan Covid-19 untuk mengarantina warganya yang terpapar penyakit dari virus SARS-CoV-2.

Saat ini, sudah ada beberapa warga yang masuk dalam orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) hingga positif dinyatakan sembuh setelah menjalani proses karantina.

Tidak terkecuali Nurlaili (37), seroang perawat di salah satu Puskesmas di Tangerang Selatan. Penyitas Covid-19 itu sembuh setelah menjalani karantina selama dua pekan di rumah lawan Covid-19.

Baca juga: UPDATE Covid-19 6 Juni: 271 Positif, 36 Meninggal, 89 Sembuh di Tangsel

Nurlaili pun tak kuasa ketika mengingat masa isolasi yang dijalani kala itu.

Meski tidak merasakan sakit karena masuk dalam status orang tanpa gejala (OTG), namun tak sebentar rasa kesedihan yang dialami harus ketika jauh dengan keluarga.

"Sedihnya jauh dari keluarga, biasa saya masaki anak-anak tetapi harus jauh dari mereka," kata Nurlaili saat dihubungi, Kompas.com, Rabu (10/6/2020).

Kesedihan yang Nurlalili bertambah setelah munculnya trauma yang dirasakan belakangan ini. Salah satunya soal kebersihan diri.

Baca juga: Pemkot Tangsel Buat Aturan Jam Masuk Kerja Bagi ASN Saat New Normal

 

Tak jarang warga Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini harus rela mandi 4 kali dalam satu hari.

"Jadi saya selalu takut sekarang. Saya sampai mandi 4 kali sehari, harusnya normal hanya dua kali," ucap Nurlaili.

Di saat Nurlaili dilanda ketakutan kembali terpapar virus corona, dia pun terheran dengan banyaknya warga yang mengabaikan imbauan pemerintah untuk mengedepankan protokol kesehatan saat beraktivitas.

Dia melihat banyak warga masih tidak mengenakan masker, jaga jarak dan berkerumun.

Baca juga: Begini Cara Bawaslu Tangsel Awasi Kampanye Pilkada 2020 jika Dilakukan Online

 

"Yang bahaya itu, masyarakat tidak pakai masker kemudian kumpul. Sudah kumpul tidak pakai masker. Apalagi mereka tidak periksa," ucap dia.

Nurlaili berpesan agar masyarakat dapat mematuhi untuk mengedepankan protokol kesehatan.

Sebab, jika sudah terpapar dan msauk dalam penyintas Covid-19 bukan tidak mungkin stigma negatif dari sejumlah orang bahkan tetangga akan menerpa.

"Pesan saya yang sebagai alumni rumah lawan covid Tangsel yang pernah merasakan dirawat di sana, jangan kumpul-kumpul. Karena jika sudah kena itu dia pasti dikucilkan orang. Stigma-stigma itu pasti ada," ucapnya.

Meski perundungan itu tidak terjadi olehnya, namun Nurlaili sempat mendapatkan kisah rekannya yang dikucilkan oleh tetangga.

"Kalau saya kan memang tidak ada yang tahu kalau saya dirawat. Tapi teman saya orang Pondok Jagung, cerita ada stigma itu," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com