Beri imbalan dengan uang pensiunan
Polisi hingga kini masih menyelidiki apa pekerjaan dari predator seksual tersebut. Frans yang tidak memiliki pekerjaan, nyatanya menggunakan uang pensiunan dari negara asalnya sebagai imbalan kepada 305 korbannya.
"Dia (pelaku) pensiunan. Di sana (Perancis) itu kalau pensiun dapat tunjangan hari tua. Uang itulah yang dia gunakan buat bayar-bayar," kata Yusri.
Namun, Yusri tidak menyebutkan berapa tunjangan hari tua yang didapat pelaku untuk memberikan imbalan kepada korban. Dia hanya menyebut nominal yang didapat cukup besar.
"Iya besar. Saat ini kerjanya apa itu masih kita dalami. Dia mengakunya wiraswasta saja," ucapnya.
Baca juga: Predator Seks Asal Perancis Beri Imbalan 305 Korbannya dengan Uang Pensiunan
Selain itu, polisi masih menggali keterangan pelaku untuk mengetahui berapa jumlah anak yang dibawa setelah termakan bujuk rayu.
Terakhir, pelaku ditangkap sedang bersama dua anak yang menjadi korbannya di dalam kamar Hotel PP, Taman Sari, Jakarta Barat.
"Sejauh ini (diketahui) cuma satu korban. Tapi tidak tentu juga. Sejak kapan melakukan juga masih didalami. Karena yang teridentifikasi kami itu ada 17 anak. yang 305 anak itu (dari video) yang ada di laptop," ujar Yusri.
Mensos siap rehabilitasi korban
Aksi predator paedofilia ini mendapat perhatian dari Menteri Sosial (Mensos) RI Juliari P Batubara
Terkait hal ini, Juliari menyebutkan bahwa para korban dapat menjalani pemulihan di balai milik Kemensos yang berada di kawasan Jakarta Timur.
"Kami siap untuk menampung korban apabila diperlukan untuk rehabilitasi di beberapa balai yang ada di sekitar kami ada di Jakarta Timur," ujar Juliari.
Juliari berharap dengan sumber daya manusia dan fasilitas yang ada di balai tersebut dapat membantu memulihkan psikis korban aksi seksual itu.
"Tentunya apabila diberikan mandat untuk rehabilitasi (korban), kami siap dengan sumber daya yang kita miliki untuk pemulihan psikologi korban," kata dia.
Baca juga: Mensos Siap Rehabilitasi 305 Anak Korban Eksploitasi Seksual WNA Perancis