Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/07/2020, 14:58 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana memberlakukan tarif terhadap layanan bus gratis yang disediakan pemerintah untuk mengangkut penumpang KRL di Stasiun Bogor.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap sejumlah penumpang, mereka bersedia untuk membeli tiket.

Meski begitu, penumpang menginginkan jika dikenakan tarif, biayanya tidak terlalu mahal dan tidak terlalu jauh dengan harga tiket KRL.

"Tidak mungkin semuanya gratis dan sudah ada survei juga. Jadi ,warga bersedia membeli tiket bus asal tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu jauh tarifnya dengan kereta," ungkap Bima, Senin (20/7/2020).

Baca juga: Perum PPD Kirim 50 Bus Gratis untuk Antisipasi Penumpukan Penumpang KRL di Stasiun Bogor

Bima menuturkan, Pemkot Bogor dan Kemenhub sepakat bahwa layanan bus gratis tidak bisa dilakukan secara terus-menerus atau permanen.

Namun, selama belum ada kebijakan soal penambahan kapasitas jumlah penumpang KRL di dalam kereta maka layanan bus gratis akan tetap disediakan.

"Kita akan mempercepat itu, titik berangkatnya dari mana, harga tiketnya berapa. Karena tidak mungkin selamanya gratis di sini. Selama belum memungkinkan ditambah penumpang di dalam gerbong, maka bus gratis ini jadi solusi utama," kata Bima.

Baca juga: Hindari Antrean Penumpang KRL Tiap Senin Pagi dengan Bus Gratis, Ini 5 Titik Keberangkatannya

Ia melanjutkan, operasional bus gratis yang disediakan cukup membantu mengurai kepadatan penumpang KRL di Stasiun Bogor.

Senin, pagi tadi, sebanyak 77 bus diterjunkan untuk mengurai kepadatan antrean di dalam Stasiun Bogor, 10 bus diantaranya diberangkatkan dari Pool Bus Damri, samping Botani Square.

“Bus ini minggu lalu disiapkan 150 unit tapi setengahnya tidak terpakai. Makanya sekarang dikurangi dan sangat cukup 77 bus," pungkasnya.

Baca juga: Bima Arya Sebut Antrean Penumpang KRL di Stasiun Bogor Lebih Terkendali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com