Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Tak Percaya Yodi Prabowo Bunuh Diri karena Depresi

Kompas.com - 25/07/2020, 18:34 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suwandi, ayah dari editor Metro TV Yodi Prabowo, tidak percaya bila anaknya bunuh diri karena sedang mengalami depresi.

"Tapi saya terus terang sebagai orang tua kecewa dengan kesimpulan itu (depresi) karena enggak mungkin anak saya bunuh diri," kata Suwandi dalam wawancara dengan Metro TV sesaat setelah polisi memaparkan hasil penyidikan, Sabtu (25/7/2020).

Baca juga: 7 Temuan Polisi Terkait Dugaan Editor Metro TV Yodi Prabowo Bunuh Diri

Suwandi yakin bahwa anaknya tidak depresi karena sikap perhatian Yodi kepada keluarga sangat besar.

Yodi dikenal sayang terhadap adiknya yang sedang sakit, dengan mengantar ibunya pergi mencari tukang pijat untuk adik Yodi.

"Di hari-hari tidak depresi dia masih berangkat bekerja, masih mau mengantar ibunya mencari tukang urut (pijat) yang bagus karena adiknya itu tidak bisa berjalan," kata Suwandi.

"Kalau orang depresi menurut saya ya, awam, ya paling enggak dia tidak bisa kerja tidak punya harapan, dia ini punya," sambung Suwandi.

Baca juga: Polda Metro Jaya Tak Terbitkan SP3 Kasus Yodi Prabowo

Selain itu, kata Suwandi, sebulan sebelum kejadian Yodi baru saja membeli laptop.

Laptop tersebut digunakan Yodi untuk mencari pendapatan tambahan karena ingin menikah.

"Dia baru beli laptop. Untuk apa? Untuk cari uang tambahan karena dia ingin menikah. Kalau orang depresi pasti malas. Mandi saja malas, apalagi bekerja?" Ucap Suwandi.

Dari hasil investigasi dengan mengumpulkan bukti-bukti yang ada dan olah TKP, polisi akhirnya menyimpulkan Yodi tewas bunuh diri.

Kesimpulan itu didapat setelah polisi mencari DNA dan sidik jari di sekitat lokasi tak ada milik orang lain, selain Yodi.

Baca juga: Polisi: Yodi Prabowo Diduga Kuat Bunuh Diri

Jenazah Yodi ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta, pada Jumat lalu pukul 11.30 WIB oleh tiga anak kecil yang bermain layangan.

Yodi tertelungkup di dekat tembok. Yodi ditemukan memakai helm, berjaket hijau, bercelana hitam, bersepatu, dan mengenakan tas.

Yodi diperkirakan tewas pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 00.00-02.00 WIB.

Sebelum ditemukan tewas, Yodi terakhir terlihat di kantor Metro TV pada Selasa (7/7/2020) pukul 22.27 WIB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com