Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhamad Siap Ikuti Sekolah Calon Kepala Daerah yang Digelar PDI-P

Kompas.com - 18/08/2020, 20:18 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGSEL, KOMPAS.com - Muhamad, bakal calon wali kota Tangsel, diminta untuk ikut sekolah calon kepala daerah oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Muhamad mengklaim bahwa dia sudah paham materi yang akan diberikan tetapi dia akan tetap mengikuti program itu.

"Tinggal mengulang saja, kayak kuliah. Kita sebenarnya sudah tahu kan, (mengikuti) formalnya saja, kan harus ada," ujar Muhamad ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (18/8/2020).

Mantan Sekda Kota Tangsel itu yang kini jadi kader PDI-P mengemukakan, program pendidikan tersebut wajib diikutinya menjelang Pilkada Tangsel yang digelar Desember mendatang.

Baca juga: Jelang Pilkada Tangsel, Muhamad Akan Disekolahkan PDI-P Selama Sepekan

Sekolah itu, lanjut dia, juga akan diikuti ratusan calon kepala daerah lain yang diusung PDI--P mulai 21 Agustus ini.

"Sekolah kepala daerah tanggal 21 sampai 27 Agustus. (Materi) tentang ideologi negara, tentang Pancasila, wawasan kebangsaan, kepemimpinan, startegi partai, juga soal kader," kata dia.

Menurut Muhamad, sebagian materi yang akan diberikan itu sudah dipahaminya dan cukup menyesuaikannya dengan versi PDI-P.

Dia mengikuti pendidikan itu untuk memenuhi syarat formal sebagai calon kepala daerah yang diusung PDI-P.

"Sebenarnya sudah biasa sih itu kan. Kita kan dulu ada P-4, kita pasti hafal, sudah tahu semua, sudah paham. Cuma kan ini versi PDI-P untuk menguatkan saya sebagai kader partai," kata dia.

Muhamad akan maju pada Pilkada Tangsel bersama dengan keponakan Prabowo Subianto, yakni Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (Sara).

Bakal pasangan calon tersebut sudah mendapatkan dukungan dari PDI-P, Gerindra, Hanura, Nasdem, dan PAN.

Pilkada Tangsel 2020 semula akan digelar pada September 2020. Masa penetapan nama calon sebelumnya akan dilakukan pada 8 Juli 2020.

Namun, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2020 mengatur penundaan pemungutan suara Pilkada 2020 dari September menjadi Desember 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com