JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, genteng rumah warga di sekitar jalan layang (flyover) Tanjung Barat dan Lenteng Agung, Jakarta Selatan bakal diwarnai menjadi satu warna.
Hal ini agar jalan layang tersebut terlihat estetikanya ketika disorot dari udara.
Pernyataan tersebut dilontarkan Anies dalam rapat pimpinan terkait progres pembangunan simpang tak sebidang yang diunggah di Akun Youtube Pemprov DKI, Rabu (19/8/2020).
"Nanti ini akan begini terus fotonya bertahun-tahun ke depan. Wali Kota bicarakan dengan rumah-rumah di sini gentengnya dicatin semua, pak. Jadi kita obrolin dari sekarang," kata Anies dalam video rapat tersebut.
Baca juga: Anies Targetkan Flyover Lenteng Agung dan Tanjung Barat Beroperasi 2021
Anies meminta agar Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali untuk membicarakan pewarnaan genteng tersebut dengan warga sekitar.
Nantinya, untuk warna genteng akan ditentukan oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Enak banget warnanya begini, jangan dong kita yang tentukan warnanya apa. Ini nanti akan difoto segini terus," ucapnya.
Selain genteng rumah warga yang akan diwarnai senada, Anies meminta jajarannya untuk memperhatikan penghijauan di sekitar jalan layang.
Ia menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk membantu penghijauan.
"Maksud saya begini, nanti ini (jalan) akan jadi hitam warna aspal. Di sini nanti kita minta dibantu oleh SDA dan kehutanan menjadikan hijau semua," ujar Anies.
Baca juga: Pemprov DKI Sebut Flyover Tapal Kuda Lenteng Agung dan Tanjung Barat Bisa Jadi Ikon Jakarta
Diketahui, flyover Tanjung barat mempunyai panjang total 1.120 meter, dengan rincian sisi selatan 470 meter, sisi utara 580 meter dengan lebar 8 meter dan masing-masing flyover setinggi 6,5 meter.
Sementara itu, flyover Lenteng Agung mempunyai panjang total 880 meter, di sisi barat depan Kampus IISIP Jakarta 430 meter dan sisi timur 450 meter.
Pembangunan flyover Tanjung Barat dan Lenteng Agung mulai dilakukan sekitar bulan Oktober 2019 dan ditargetkan selesai pada tahun 2021.
Pembangunan flyover tersebut berdasarkan lelang dan telah dimenangkan PT Jakon (flyover Tanjung Barat), PT PP (flyover Lenteng Agung).
Baca juga: Flyover Tanjung Barat dan Lenteng Agung Bakal Jadi Sorotan, Anies Minta Pekerjaan Tak Boleh Tanggung
Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho sebelumnya mengatakan, flyover Tanjung Barat dan Lenteng Agung nantinya bisa menjadi ikon.
Hari mengklaim, flyover menyerupai tapal kuda ini baru yang pertama di Indonesia.
"Tapi jangan salah dengan model tapal kuda, ini menjadi ikon, bukan hanya Jakarta, tapi Indonesia. Ini pertama di Indonesia loh. Nanti kalau kamu lihat di drone, dari atas, itu akan menjadi, wah udalah keren, cakep," ucap Hari saat dikonfirmasi, Sabtu (8/8/2020).
Menurut dia, sebelum membangun jalan layang dengan model tapal kuda itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan berbagai kajian dan review.
Mulai dari sisi desain, sisi pengerjaan pun sehingga tidak menghasilkan banyak kemacetan.
"Kita sudah mengkaji juga dari sisi review design, dari sisi kemacetan, semua sudah kita pikirin. Memang kalau dari sisi estetika, underpass clear," kata dia.
Selain memiliki model yang unik, pembangunan jalan layang juga dinilai lebih mudah dibandingkan membangun jalan dengan model underpass (terowongan). Underpass disebut lebih rumit dan bahkan bisa menimbulkan kemacetan total.
"Kalau underpass, kondisinya lebih rumit karena atasnya kan jalur kereta api. Kita nutup jalan permanen, kalau flyover nutup jalan separuhnya saja. Underpass itu bisa ditutup permanen, itu macetnya kayak apa. Kedua secara pekerjaan lebih enak flyover," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.