JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 641 orang per Jumat (21/8/2020).
Jumlah tersebut meningkat dibanding Kamis kemarin, yakni bertambah 595 orang.
Sehingga jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta hingga hari ini adalah 32.398 orang.
Berdasarkan data pada laman corona.jakarta.go.id, sebanyak 22.228 orang dari keseluruhan pasien positif Covid-19 sudah sembuh atau bertambah 433 orang dibanding Kamis kemarin.
Baca juga: Anies: Temuan Kasus Positif Covid-19 Diasosiakan Buruk, Sesungguhnya Kabar Baik
Sedangkan 1.076 orang dilaporkan meninggal dunia atau bertambah 15 orang dibanding kemarin.
Sementara itu, sebanyak 9.094 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit maupun menjalani isolasi mandiri.
Hingga hari ini, tercatat 3.728 orang dites PCR. Lalu, tercatat 45.324 orang dites PCR dalam sepekan terakhir dengan tingkat positivity rate sebesar 8,7 persen.
Pemprov DKI tetap mengimbau warga menjalankan protokol kesehatan Covid-19 yakni memakai masker, mencuci tangan, dan saling menjaga jarak.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya meminta masyarakat mengubah pandangan terkait temuan kasus positif Covid-19.
Baca juga: Selama PSBB Transisi Jakarta, 101.478 Orang Kena Razia Masker
Sebab, masyarakat selama ini selalu berpandangan negatif terhadap temuan kasus positif Covid-19 di Ibu Kota.
Padahal, menurut Anies, temuan kasus positif Covid-19 ini merupakan kabar baik.
"Sering kali kalau ditemukan kasus positif, diasosiakan sebagai kabar buruk. Sesungguhnya kalau ditemukan ada positif di kondisi wabah artinya kabar baik," ucap Anies, Kamis (20/8/2020), seperti dikutip Tribun Jakarta.
Anies menjelaskan, bila ada temuan kasus positif, berarti tim medis berhasil mendeteksi penularan virus dan akan menghentikan penyebarannya.
Baca juga: Anies: Tak Pakai Masker Tidak Hargai Diri Sendiri dan Orang Lain
Sedangkan, bila tak ditemukan, maka warga yang telah terpapar Covid-19 bakal lebih banyak menulari orang disekitarnya.
"Karena kalau tidak ditemukan mereka bepergian kemana-mana, menularkan wabah ini," ujarnya.
Untuk itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menilai, sangat wajar bila angka penambahan kasus Covid-19 di DKI tinggi.
Pasalnya, DKI sendiri terus menambah kapasitas pengetesan Covid-19 menggunakan metode swab test PCR.
"Karena dikejar terus maka ketemu. Karena ketemu, maka angka positif jadi tinggi," kata Anies. "Kalau mereka enggak ketemu, mereka berkeliling tanpa sadar (telah terpapar Covid-19)," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.