Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Minta Perusahaan Industri Siapkan Tempat Isolasi untuk Karyawan yang Terpapar Covid-19

Kompas.com - 04/09/2020, 15:54 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta perusahaan industri menyiapkan tempat isolasi sendiri bagi karyawannya terpapar Covid-19.

Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan saat ini daya tampung di tempat isolasi pasien Covid-19 yang disediakan Pemkab Bekasi sudah penuh.

Pasalnya belakangan ini pasien Covid-19 di Kabupaten Bekasi melonjak, rata-rata berasal dari klaster pabrik industri.

“Dan terakhir dari kita, karena ruang isolasi di pemerintah terbatas, ruang isolasi itu definisinya lebih banyak untuk OTG (Orang Tanpa Gejala), itu kalau bisa kawasan industri atau pabrik-pabrik atau merknya punya ruang isolasi mandiri sendiri,” ucap Ridwan melalui siaran langsung di Pemkab Bekasi, Jumat (4/9/2020).

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Smoking Room di Pabrik Ditutup karena Rawan Jadi Tempat Penularan Covid-19

Menurut dia, perusahaan mempunyai anggaran cukup untuk memfasilitasi tempat isolasi nyaman bagi karyawannya yang terpapar Covid-19.

Selain itu, Ridwan mengatakan Pemkab saat ini ingin dua tempat isolasi miliknya hanya untuk warga Kabupaten Bekasi. Dua tempat isolasi Pemerintah yakni di Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang Utara dan Wisma Ki Hajar Dewantara, President University.

"Yang melibatkan semuanya, misalkan ke President University yang dikelola oleh bupati karena akan fokus ke non-industri dahulu. Karena kapasitas, kondisi ekonomi dari industri lebih dari cukup untuk menyelenggarakan (tempat isolasi)," ujar Ridwan.

Dia juga mengatakan, akan melakukan beberapa upaya untuk menekan klaster perusahaan industri.

Baca juga: Klaster Industri Jadi Ancaman, Ridwan Kamil Wajibkan Pekerja Pabrik Isi Buku Harian

Misalnya, mengawasi para pekerja dengan isi buku harian tiap hari, meminta perusahaan untuk lakukan test swab rutin, perusahan juga diminta untuk meniadakan ruang rokok dan ruangan tak berventilasi.

Dengan upaya-upaya tersebut, ia berharap kasus di perusahaan industri tak lagi melonjak.

“Dua minggu akan kita monitor, mudah-mudahan hasil koordinasi dengan tadi para pemilik industri, kawasan industri, para pengusaha bisa menghasilkan keterpaparan yang turun, nanti kita monitor di minggu depan, saya kira itu dahulu,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com