Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video Massa Unjuk Rasa di Sekitar DPR, Polisi: Video Lama Disebar untuk Provokasi

Kompas.com - 07/10/2020, 15:11 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah video yang memperlihatkan adanya massa yang unjuk rasa di sekitar gedung DPR, Senayan, Jakarta, viral di media sosial.

Video tersebut memperlihatkan berbagai kericuhan antara massa dengan anggota kepolisian yang berjaga.

Bahkan ada salah satu video yang menampilkan pergerakan pelajar STM turun ke jalan sekitar gedung DPR.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menegaskan, rekaman tersebut adalah video lama.

Baca juga: Minta Presiden Cabut UU Cipta Kerja, Sekelompok Buruh Bekasi Kembali Mogok Kerja Hari Ini

Video tersebut diduga diunggah oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk memprovokasi keadaan saat buruh berupaya menolak Undang-Undang Cipta Kerja.

"Memang kemarin banyak orang-orang yang tidak bertanggung jawab menyebarkan video tahun tahun lama yang disebarkan di media sosial untuk membuat provokasi," ujar Yusri dalam keterangan yang disiarkan secara daring, Rabu (7/10/2020).

Sementara itu, kata Yusri, Polisi akan mengantisipasi video lama yang diunggah oleh masyarakat dengan melalui patroli siber di media sosial.

"Ya nanti sambil kita lakukan patroli siber, masyarakat sebenarnya sudah tahu bahwa Jakarta ini aman, adapun selebaran-selebaran, video-video yang menyampaikan bahwa di depan DPR kemarin terjadi, itu adalah video-video lama," kata Yusri.

Baca juga: Atap Roboh, Gedung Lembaga Sensor Film Diperiksa Kelayakannya

Yusri memastikan, saat ini kondisi masih aman dan kondusif. Polisi masih melakukan penjagaan di sekitar gedung DPR dan wilayah perbatasan.

Polisi mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aksi unjuk rasa di tengah upaya penekanan penyebaran Covid-19 dilakukan.

"Kita ketahui bahwa Jakarta ini penyebaran Covid-19 cukup tinggi setiap harinya," kata Yusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com