Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diguyur Hujan Deras, Massa Bertahan di Depan Istana Bogor untuk Tolak UU Cipta Kerja

Kompas.com - 08/10/2020, 18:06 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa menolak omnibus law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang dilakukan mahasiswa di Kota Bogor, Jawa Barat, terus berlanjut hingga sore ini, Kamis (8/10/2020).

Di bawah guyuran hujan deras, massa dari berbagai elemen mahasiswa di Bogor terus berdatangan ke depan Istana Kepresidenan Bogor untuk berunjuk rasa.

Massa terus melanjutkan aksinya meski hujan deras membasahi tubuh mereka.

"Jangan takut hujan, jangan kembali pulang, sebelum kita yang menang, kita lawan. Terus kita maju ke depan, Istana masih jauh," teriak mahasiswa.

Baca juga: Amankan 100 Pelajar di Bekasi, Polisi: Diduga Berupaya Provokasi Massa Aksi

Sambil membentangkan spanduk, para mahasiswa itu terus berorasi menolak UU Cipta Kerja yang telah disahkan DPR RI dan disetujui oleh pemerintah.

Massa kemudian menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bersama-sama di bawah guyuran hujan deras.

"Tolak, tolak, tolak omnibus law, tolak omnibus law sekarang juga," teriak mahasiswa berulang kali.

Hingga pukul 17.30 WIB, massa mahasiswa masih bertahan di depan Istana Bogor.

Aksi mereka mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan TNI.

Sebelumnya, gelombang aksi penolakan omnibus law Undang-undang (UU) Cipta Kerja di depan Istana Bogor juga sempat diwarnai kericuhan, Kamis siang.

Baca juga: Massa Rusak dan Bakar Gedung Kementerian ESDM di Jalan MH Thamrin

Saat itu, massa dari berbagai perguruan tinggi di Bogor terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian di depan Istana Kepresidenan Bogor.

Sempat hampir terjadi kontak fisik antara aparat dan massa mahasiswa. Terlihat beberapa mahasiswa melempar air minum ke arah petugas.

Kericuhan tersebut terjadi saat petugas mencoba menghalau massa yang ingin mendekat ke depan gerbang Istana Bogor untuk menyuarakan kekecewaannya atas disahkannya UU Cipta Kerja.

Sambil berorasi, massa terus mencoba menerobos barisan barikade petugas kepolisian.

Polisi yang berjaga kemudian menghadang massa. Aksi saling dorong pun tak terhindarkan.

"Awas provokasi, awas provokasi," teriak salah satu mahasiswa.

Keadaan berangsur membaik setelah masing-masing pihak saling mundur.

Massa terus melakukan orasi sambil membentangkan spanduk berisi penolakan UU Cipta Kerja.

Unjuk rasa mahasiswa Bogor ini juga diwarnai dengan aksi bakar ban di depan Istana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com