Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Antrean Tes Swab, Pemkot Bekasi Akan Tambah Dua Mesin PCR

Kompas.com - 16/10/2020, 16:38 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi akan tambah mesin alat tes polymerase chain reaction (PCR) di sejumlah titik.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dezi Syukrawati mengatakan, akan menambah dua mesin alat PCR di Rumah Sakit Darurat Stadion Patriot dan di RSUD tipe D Pondok Gede.

Hal itu dilakukan untuk mempercepat pemeriksaan Covid-19 yang terus dilakukan secara masif.

"Nah kini tingal dua (mesin alat PCR) yang masih proses, yaitu laboratorium kontainer yang di depan gate stadion dan nanti juga ad a di RSUD tipe D Pondok Gede," ujar Dezi saat dikonfirmasi, Jumat (16/10/2020).

Baca juga: 300 Mahasiswa Tolak Omnibus Law Gelar Unjuk Rasa di DPRD Bekasi

Dezi mengatkan, pemeriksaan sampel tes PCR belakangan ini memang kerap antre. Pasalnya, setiap hari Pemkot Bekasi memeriksa dan menerima kurang lebih dari 600 sampel tes swab.

Sementara, Kota Bekasi memiliki mesin alat PCR di RSUD tipe D Bantargebang, RSUD tipe D Bantargebang, RSUD tipe D Jatisampurna, Labkesda Dinkes Kota Bekasi dan Rumah Sakit Chasbullah.

"Kalau saat ini masing-masing kita alokasikan bisa menjalankan minimal 200 (sampel). Bisa bayangkan makanya ada tumpukan kemarin. Kalau sekarang masih sedikit antrean. Di labkesda sisa 100 (sampel)," ucap Dezi.

Dia mengatakan, dua mesin PCR tambahan ini masih dalam proses pemasangan. Dia berharap dengan adanya penambahan mesin akan menambah pelayanan test PCR.

"Insya Allah Kota Bekasi akan melaksanakan pemeriksaan per harinya di atas 1.200 per harinya," tutur dia.

Sebelumya, Wali Kota Bekasi menyampaikan, antrean sampel untuk dilakukan tes dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) membeludak.

Saat ini, kata Rahmat, antrean mencapai 1.500 sampel.

"Sekarang kan ada 1.500 (sampel) yang waiting list. Tunggu putaran laboratorium," kata Rahmat kepada wartawan di Bekasi, Jumat (9/10/2020).

Rahmat mengatakan, antrean panjang terjadi karena pemeriksaan Covid-19 di wilayahnya semakin masif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com