Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung PLN Gambir, Saksi Bisu Cikal-bakal Hari Listrik Nasional

Kompas.com - 27/10/2020, 17:11 WIB
Rosiana Haryanti,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanggal 27 Oktober diperingati sebagai Hari Listrik Nasional (HLN). Peringatan ini mengambil momentum nasionalisasi perusahaa di bidang listrik dan gas pada tahun 1945.

Salah satu saksi bisu perjalanan kelistrikan nasional adalah Gedung PLN yang berada di Jalan Muhammad Ichwan Ridwan Nomor 1, Gambir, Jakarta Pusat.

Mengutip laman jakarta-tourism.go.id, awalnya gedung yang didirikan pada tahun 1897 tersebut digunakan sebagai kantor perusahaan Belanda, Nederlandsch Indische Gas Maatschappij (NV.NIGM) yang bergerak di bidang gas di Batavia.

Lambat laun, perusahaan memperluas usahanya ke bidang tenaga listrik.

Baca juga: Hari Listrik Nasional, Bagaimana Sejarahnya?

Setelah Belanda menyerah kepada Jepang dalam Perang Dunia II, Indonesia kemudian dikuasai Jepang. Perusahaan listrik dan gas juga diambil alih Jepang, berikut seluruh personel dalam perusahaan listrik yang ada.

Tak lama kemudian Jepang jatuh ke tangan sekutu dan diikuti dengan peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Setelah itu dilakukanlah pengambilalihan perusahaan-perusahaan listrik dan gas dari tangan Jepang.

Ketika nasionalisasi perusahaan-perusahan di bidang listrik terjadi, para karyawan mengambil alih perusahaan listrik dan menyerahkannya kepada Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja, termasuk bangunan kantor ini.

Lalu pada 1961, Pemerintah membentuk Badan Pemimpin Umum Perusahaan Listrik negara (BPU PLN). Kemudian pada tahun 1972, BPU PLN dibubarkan. Sebagai gantinya, dibentuklah Perusahaan Listrik Negara (PLN).

PLN pada awalnya berada di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik dan beralih menjadi di bawah Depratemen Pertambangan dan Energi.

Arsitektur

Bangunan bersejarah ini dirancang dengan perpaduan antara arsitektur Art Nouveau, Art Deco, dan Craft yang terdiri dari tiga lantai.

Pada lantai pertama dan kedua, masing-masing memiliki empat buah ruangan. Sedangkan lantai ketiganya terdiri dari satu ruangan dengan lantai yang digelari karpet berwarna hijau.

Tak hanya itu, pada bagian paling atas gedung, terdapat ventilasi udara yang dibentuk layaknya piramida.

Baca juga: Ada Pandemi, Penjualan Listrik PLN Naik Jadi Rp 205 Triliun

Layaknya gedung tua yang berdiri di negara beriklim tropis, bangunan tersebut dirancang dengan atap tinggi serta memiliki banyak pintu dan jendela. Adapun kusen pintu dan jendela dibuat dari kayu jati.

Sementara pegangan pintu dan jendelanya, dihiasi dengan ukiran ornamen. Ornamen kaca patri juga disisipkan pada teras lantai satu dan di sekitar tangga.

Sebagai salah satu saksi sejarah,bangunan ini pun dikukuhkan sebagai Bangunan Cagar Budaya. Kini, gedung bersejarah tersebut berfungsi sebagai Kantor Pusat PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com