Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Lokasi Khusus Isolasi OTG Covid-19 di Depok, Kini BNPB Sebut Wisma Makara UI Boleh Dipakai

Kompas.com - 30/10/2020, 21:42 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Plt Bidang Penanggulangan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dody Ruswandi menyebutkan, Wisma Makara Universitas Indonesia (UI) boleh dipakai sebagai lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 di Depok.

Namun, masalahnya Wisma Makara UI sudah mundur dari calon kandidat lokasi khusus isolasi OTG Covid-19.

"Kami sudah komunikasi dengan BPBD-nya dan secara prinsip kami setuju, silakan saja dipakai Wisma Makara UI," kata Dody saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/10/2020).

"Kami semua sudah komunikasi dengan BPBD Kota Depok. Silakan saja digunakan dan kalau memang nanti sudah mendesak harus diisi, bisa paralel nanti dengan proses administrasi yang lain," jelasnya.

Baca juga: Wisma Makara UI Mundur sebagai Kandidat Tempat Isolasi OTG Covid-19 Depok

Pernyataan ini berkebalikan dengan pernyataan Pejabat Sementara Wali Kota Depok Dedi Supandi saat mengumumkan batalnya Wisma Makara UI sebagai lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 di Depok.

Sepekan sebelumnya, Dedi menyinggung soal tarik-ulur perihal nomenklatur "wisma" yang disandang Wisma Makara UI, sedangkan lokasi isolasi khusus OTG Covid-19 yang diminta berstatus "hotel" bintang 2 atau 3.

Pihak Wisma Makara UI disebut khawatir perbedaan nomenklatur itu menimbulkan adanya masalah dalam hal pembayaran.

"Sampai dengan kurun waktu sekian pekan belum ada kesimpulan dari BNPB, sehingga mereka terjadi last business, dari aspek bisnis, pemerintahan, sementara kontrak tidak kunjung tiba," jelas Dedi, 13 Oktober lalu.

Baca juga: Wisma Makara UI Terganjal Nomenklatur untuk Tampung Pasien Covid-19 di Depok

Namun, BNPB disebut tak pernah menerapkan standar kaku mengenai nomenklatur.

Dody membantah bahwa perbedaan nomenklatur dapat mengganjal alih fungsi suatu tempat menjadi lokasi khusus isolasi OTG Covid-19.

Ia bilang, pemerintah hanya menetapkan kriteria umum, seperti lokasi yang memadai untuk mengisolasi OTG dan ketersediaan tenaga kesehatan serta pengamanan.

Ia memberi contoh, di Pulau Nias, lokasi isolasi OTG Covid-19 memakai hotel kelas melati, dan hal itu tak bermasalah selama kelayakannya dijamin oleh pemerintah setempat dan manajemen hotel bersedia.

"Nggak, nggak, nggak, nggak apa-apa. Itu kan hotel itu bintang 2 kalau di kota. Kalau di provinsi-provinsi lain yang juga nggak ada (hotel) bintang 3 atau 2 gitu yang penting disesuaikan," ujar Dody.

"Saya bilang, silakan saja kalau sudah ada yang siap, pakai saja dulu. Soal harga nanti paralel yang penting hotelnya bersedia," tegasnya.

Arahan dari BNPB agar pemerintah bekerja sama dengan hotel bintang 2 dan 3 sebagai lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 sudah terbit sejak 15 September.

Hingga sekarang, belum ada satu pun hotel yang disulap menjadi lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 di Depok.

Sebagai perbandingan, Kota Bekasi sudah lebih awal berhasil menyulap The Green Hotel menjadi lokasi isolasi.

Ketersediaan lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 menjadi penting karena sekitar 4 dari 5 pasien Covid-19 di Depok isolasi mandiri di rumah, padahal di saat yang sama penularan virus corona di lingkungan keluarga sedang meningkat di Depok.

Hingga data terbaru diumumkan hari ini, Kota Depok masih mencatatkan diri sebagai wilayah dengan laporan kasus positif Covid-19 tertinggi di Jawa Barat dan Bodetabek, dengan total 7.116 kasus sejak Maret. Sebanyak 1.142 di antaranya masih ditangani saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com