Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawan Terpeleset di Saluran Air Kompleks Polri Pondok Karya, Warga Minta Dipasangi Pengaman

Kompas.com - 02/11/2020, 17:10 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga Pondok Karya, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta meminta agar sejumlah titik saluran air di kawasan Komplek Polri Pondok Karya dipasangi pengaman berupa pembatas saluran.

Warga menilai saluran air di Kompleks Polri Pondok Karya berbahaya lantaran kerap tak terlihat saat hujan deras turun dan menggenangi jalan.

“Lingkungan sekitar yang bahaya harus diperhatikan, yang bahaya jembatan dekat Sekretariat RW 04 karena tak ada pembatas. Kalau enggak ada pembatas, bisa terpeleset lalu masuk hanyut,” ujar seorang warga Pondok Karya, Siswanto (50) saat ditemui di Senin (2/11/2020) siang.

Baca juga: Bocah Hanyut ke Kali Mampang, Warga Sebut Saluran Air Komplek Polri Pondok Karya Berbahaya

Siswanto mengatakan, penahan di sisi saluran air bagian dalam juga mesti dibuat. Pembuatan penahan di dalam saluran air untuk menahan jika ada manusia yang hanyut.

“Ya harapannya pihak RT RW bisa insiatitf mengajukan perbaikan di lingkungan yang berbahaya,” ujar Siswanto.

Warga Pondok Karya lainnya, Hari (50) mengatakan, saluran air di Kompleks Polri Pondok Karya sangat deras jika hujan turun hingga menyebabkan banjir.

Menurutnya, tak hanya anak kecil yang bisa hanyut melainkan juga orang dewasa.

“Kalau bisa dikasih pagar pengaman supaya kalau orang luar lewat bisa hati-hati. Masalahmya di sini sering banjir dan saluran air suka tak terlihat kalau banjir,” kata Hari saat ditemui di Pondok Karya.

Ia berharap, pembuatan pengaman saluran air bisa ditindaklanjuti oleh pihak Kelurahan Pela Mampang dan Kecamatan Mampang Prapatan.

Baca juga: Area Sempit dan Dangkal Hambat Pencarian Bocah Hanyut di Kali Mampang

Saluran air di Kompleks Polri Pondok Karya dinilai berpotensi membuat masyarakat terperosok dan hanyut saat hujan deras.

Menurutnya, jika hujan deras, saluran air akan tertutup genangan. Biasanya, genangan air terjadi setinggi 30 cm.

“Jadi saluran air rata dengan genangan air. Kalau orang enggak tahu pasti akan kejeblos. Alirannya memang deras dan kencang,” ujar Siswanto.

Pantauan Kompas.com, saluran air di dekat Sekretariat RW 04 di Jalan Pondok Karya IV sejajar dengan jalan tanpa dibatasi oleh pengaman.

Lebar saluran air sekitar setengah meter dan sedalam satu meter.

Sebelumnya, seorang bocah bernama Rizki Febriansyah (5) hanyut di saluran air Kompleks Polri Pondok Karya pada Minggu (1/11/2029) sore.

Rizki terpeleset ke saluran air dan hanyut ke Kali Mampang.

Saat itu, Rizki sedang bermain bersama teman-temannya di sekitar saluran air.

Tim SAR gabungan telah mencari Rizki melalui jalur sungai dan darat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com