Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai APBD DKI 2020 Akan Menciut, Sejumlah Pembangunan di Jakarta Ditunda

Kompas.com - 03/11/2020, 16:30 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapppeda) DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono mengatakan, sejumlah program pembangunan di DKI Jakarta akan ditunda akibat perubahan besaran APBD DKI 2020.

Perubahan nilai APBD DKI Jakarta 2020 kini sedang dibahas antara Pemprov dan DPRD DKI Jakarta. Tahapan pembahasan saat ini masih dalam bentuk Kebijakan Umum Perubahan Anggaran - Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) 2020 sebelum nanti menjadi APBD Perubahan.

APBD DKI Jakarta tahun 2020 awalnya bernilai Rp 87,9 triliun. Namun kini karena terdampak Covid-19 sehigga sejumlah target pemasukan tidak tercapai. Nilai APBD DKI 2020 pun kan menciut. Dalam KUPA-PPAS 2020, besarnya hanya akan menjadi Rp 63,23 triliun.

Baca juga: Alami Penyesuaian, APBD DKI 2020 Jadi Rp 63,23 Triliun

"Akibatnya pengeluaran Pemda DKI termasuk PMD (Penyertaan Modal Daerah) harus disesuaikan. Ini yang mendasari Pemprov DKI dengan DPRD membuat re-foccusing sebagai respon dampak Covid-19," kata Nasruddin saat dihubungi melalui telepon, Selasa (3/11/2020).

Dia mengatakan, salah satu program pembangunan yang terkena dampak adalah pembuatan rumah susun (rusun).

Nasruddin enggan menjelaskan program apa saja yang ditunda akibat pengurangan anggaran tersebut. Soalnya, saat ini masih terjadi pembahasan KUPA-PPAS 2020 antara DPRD dan Pemprov DKI Jakarta.

"Masih didiskusikan," kata dia.

Program tidak terkena dampak, kata Nasruddin, merupakan pembangunanpembangunan yang menggunakan dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah pusat. Proyek yang menggunakan dana PEN antara lain penanganan banjir, pembangunan Jakarta Internasional Stadium, dan revitalisasi Taman Ismail Marzuki.

"Ada PEN agar tetap ada yang kontinyu Pembangunan JIS, TIM, penanganan banjir itu pakai PEN sehingga itu bisa tetap berjalan," ujar Nasruddin.

Untuk program prioritas yang berasal dari APBD perubahan, Nasruddin menjelaskan Pemprov DKI memberikan fokus pada pelayanan dasar dan pemulihan ekonomi.

"Di dalamnya termasuk subsidi dan sebagainya tetap dipertahankan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com