Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Mengeluh Sakit, Seorang Pria Ditemukan Meninggal di Kontrakannya di Palmerah

Kompas.com - 17/11/2020, 19:41 WIB
Sonya Teresa Debora,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria 56 tahun berinisial TH ditemukan dalam keadaan telah meninggal dunia di rumah kontrakannya di RT 5, RW 8 Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (17/11/2020).

Beberapa hari sebelumnya, TH mengeluh sakit lambung dan asma. Setelah itu, tak ada yang mengetahui kabarnya hingga ia ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sore ini

Wakapolres Palmerah, AKP Bachrun, mengemukakan hal itu Selasa.

Polisi tiba di kontrakan TH sekitar pukul 16.45 WIB, setelah mendapat laporan dari pemilik kontrakan.

"Memang beberapa hari yang lalu ngeluh sakit cuma karena memang jarang keluar, jadi perkembangan sakitnya apakah sudah sembuh atau belum ini tidak tampak," kata Bachrun.

Baca juga: 2 Hari Tak Keluar Rumah, Pria Paruh Baya di Tegal Ditemukan Meninggal Dunia

Polisi masih menunggu tim satgas Covid-19 untuk memastikan penyebab kematian TH.

"Tindakan selanjutnya di masa pandemi ini kami harus menggunakan SOP (Standard Operational Procedure). Kami harus menunggu petugas satgas Covid-19, kami juga menunggu identifikasi dari polres. Selanjutnya apa yang ditemukan dari dua institusi ini baru kami lanjutkan," tambah Bachrun.

Jenazah korban pertama kali ditemukan pemilik kontrakan, Sarniah (56). Sarniah berniat menjenguk korban ke kamarnya sebab ia sempat mengeluh sakit lambung dan asma.

TH tidak dibawa ke dokter. Dia sebelumnya mengaku bahwa dia sudah biasa mengalami sakit seperti itu.

Ketika sampai ke depan kamar korban, Sarniah langsung mencium bau tidak sedap dari dalam.

Ia pun curiga dan memanggil warga yang sedang berada di warung dekat kontrakannya untuk membuka kamar kontrakan korban.

"Punya firasat ingin jenguk korban. Dipanggil-panggil sudah tidak bersuara. Ada bau-bau,"kata Sarniah.

Ketika pintu kontrakan dibuka, benar saja TH sudah dalam keadaan tak bernyawa.

Sarniah menjelaskan bahwa TH telah hidup seorang diri selama 18 tahun. Hanya ada satu orang anggota keluarga TH yang sering mengunjunginya, yakni satu orang anaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com