Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria yang Bunuh Kakaknya di Kontrakan di Depok Minta Maaf kepada Calon Istri

Kompas.com - 20/11/2020, 18:54 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pernikahan yang direncanakan J, pria asal Bogor, Jawa Barat, pupus sudah. Dia ditangkap polisi dan kini ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka atas pembunuhan berencana terhadap kakaknya sendiri.

J sudah mengakui perbuatan kejinya. Dia membunuh kakak tirinya, D, pada pekan lalu dan menguburkan jenazahnya di bawah lantai rumah kontrakan yang mereka sewa bersama di Sawangan, Depok, Jawa Barat.

J mengatakan kepada wartawan, Jumat (20/11/2020) bahwa dia awalnya akan menikah empat bulan lagi.

"Mungkin ini sudah jalannya. Saya harus bertanggung jawab atas semua yang telah saya lakukan," ujarnya.

Baca juga: Kasus Mayat Dikubur di Rumah Kontrakan Depok, Polisi Ungkap Ada Korban Lain

"Kepada calon istri saya dan keluarganya, saya meminta maaf sebesar-besarnya.... Saya hanya bisa meminta maaf yang sebesar besarnya kepada semuanya," kata J.

Jenazah kakaknya itu ditemukan oleh pemilik rumah kontrakan yang merasa curiga dengan ubin warnanya beda di lantai rumahnya.

Setelah membunuh D, J meninggalkan rumah kontrakan itu. Pemilik kontrakan kemudian memeriksa kondisi rumah tersebut. Saat itulah si pemilik rumah menemukan ada sesuatu yang janggal pada lantai rumahnya.

Setelah melakukan penggalian, jenazah D ditemukan masih utuh dengan posisi duduk mencangkung.

Berdasarkan pemeriksaan polisi, J juga diketahui telah membunuh seorang kerabat lainnya berinisial S pada Agustus silam di Bogor. Dia kemudian menguburkan jenazah kerabatnya itu di sebuah rumah kosong.

Polisi kini menjerat J dengan pasal berlapis, yakni Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Itu berarti, J terancam hukuman maksimal pidana mati.

Baca juga: 6 Fakta Temuan Mayat Dikubur di Bawah Lantai Rumah Kontrakan di Depok

Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah menyebutkan, J membunuh kakaknya karena kesal terkait dengan rencana pernikahannya.

"Ceritanya tersangka ini sudah memiliki pacar. Si kakaknya belum memiliki calon. Adiknya ingin segera nikah. Namun tidak bisa nikah sebelum kakaknya nikah," kata Azis kepada wartawan, Kamis.

Tersangka beberapa kali mendesak kakaknya agar segera kawin. Namun desakan itu justru membuat korban tersinggung dan jadi kerap naik pitam selama dua bulan terakhir sebelum J akhirnya membunuh kakaknya itu.

"Di situlah kemudian, menurut alasan tersangka, dia melakukan pembunuhan terhadap kakak. Tapi akan kami dalami lebih lanjut," ujar Azis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com