Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapid Test di Petamburan Dilanjutkan, Kali Ini Disebar di 4 Titik

Kompas.com - 27/11/2020, 10:25 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kodim 0501 Jakarta Pusat mengggelar rapid test massal di kelurahan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (27/11/2020).

Dandim 0501 Jakarta Pusat 0501/JP BS Kol Inf Luqman Arief berharap bahwa pada kesempatan kali ini lebih banyak warga yang mengikuti rapid test.

"Target kami ada 1.000 warga yang bisa ikut," kata Luqman usai apel di Petamburan, Jumat pagi.

Berbeda dengan rapid test sebelumnya yang hanya digelar di satu titik, rapid test kali ini disebar di empat titik yang berbeda.

Empat titik tersebut, yakni depan lapangan BMW depan kantor Kelurahan Petamburan, lapangan RT 5 RW 4, lapangan futsal RT 15 RW 4 dan SD 01 Petamburan.

Baca juga: Jumat, Polda Metro Kembali Gelar Tes Rapid dan Swab di Petamburan

Ia berharap disebarnya lokasi rapid test ini bisa membuat lebih banyak warga mengikuti kegiatan ini. Luqman memahami masih banyak warga yang takut menjalani rapid test.

Masyarakat khawatir dinyatakan positif Covid-19 sehingga harus menjalani isolasi. Namun, Luqman menegaskan bahwa pemeriksaan lebih dini akan potensi Covid-19 jauh lebih baik dibanding mengabaikan penyebaran virus tersebut.

"Kami paham banyak warga yang mungkin takut dengan hasilnya nanti. Tapi kami menjamin setelah rapid test apabila positif akan kami beri perawatan," ujarnya.

Selain rapid test massal, pihak Kodim 0501/JP juga melakukan kegiatan lain di Petamburan. Antara lain penyemprotan cairan disinfektan, pengecetan kampung, dan pembagian sembako.

Baca juga: Sempat Dilarang Masuk Gang Rumah Rizieq, Dandim Jakpus: Ini Wilayah NKRI!

Kegiatan rapid test juga sebelumnya sudah digelar Polda Metro Jaya di Petamburan selama tiga hari pada 22-24 November kemarin. Namun selama tiga hari itu, hanya 276 warga Petamburan yang mengikuti kegiatan tersebut, dengan hasil 5 orang dinyatakan reaktif.

Adapun rapid test massal di Petamburan ini digelar karena dalam beberapa waktu terakhir muncul sejumlah kerumunan dari massa simpatisan Rizieq Shihab. Kerumunan sempat terjadi saat massa menyambut Rizieq sepulang dari Arab Saudi, dua pekan lalu.

Kemudian kerumunan kembali terjadi setelah Rizieq menggelar acara pernikahan putrinya yang juga sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com