Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Himpun Seluruh Data Saksi TPS, Idris-Imam Klaim Menang 55,7 Persen di Pilkada Depok

Kompas.com - 10/12/2020, 16:04 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok nomor urut 2, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono kembali mengeklaim kemenangan di Pilkada Depok 2020.

Setelah kemarin mendeklarasikan kemenangan berdasarkan hitung cepat (quick count) versi tim internal, hari ini mereka mengaku menang berdasarkan real count atau hitung manual.

Ketua tim pemenangan Idris-Imam, Hafid Nasir berujar, perhitungan manual ini adalah data formulir C1 (kini bernama formulir model C-Hasil-KWK) yang dihimpun dari para saksi Idris-Imam di seluruh TPS di Depok yang berjumlah 4.015.

Baca juga: Real Count Pilkada Depok Data 34 Persen, Idris-Imam Unggul 56,1 Persen

"Berdasarkan data yang dihimpun, Idris-Imam unggul dengan perolehan 420.595 suara (55,57 persen)," kata Hafid melalui keterangan resmi tim pemenangan yang diterima Kompas.com, Kamis (10/12/2020).

"Sedangkan paslon nomor urut 1, Pradi Supriatna-Afifah Alia hanya mendapatkan 336.324 suara (44,43 persen)," tambahnya.

Menurut Hafid, data dari para saksi ini menguatkan prediksi hitung cepat (quick count) kemarin.

“Alhamdulillah proses perhitungan real count ter-update telah kami tuntaskan. Perolehan suara ini tidak jauh dari prediksi quick count kami sebelumnya maupun lembaga survei yang disiarkan di berbagai televisi nasional," ungkapnya.

Baca juga: Idris-Imam Klaim Unggul di Pilkada Depok, Pradi: Tidak Masalah, yang Penting Hasil Resminya

"Kami bersyukur atas kemenangan ini. Insya Allah hasil real count ini valid berdasarkan data form C1 kami diapangan dan tentunya dapat dipertanggungjawabkan kepada publik," tutur Hafid.

Sebagai informasi, Mohammad Idris dan Pradi Supriatna merupakan wali kota dan wakil wali kota petahana yang memilih pecah kongsi pada Pilkada Depok 2020.

Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, berduet dengan kader PKS yang punya rekam jejak sebagai legislator, Imam Budi Hartono.

Idris-Imam diusung oleh PKS yang sudah 15 tahun berkuasa di Depok, Demokrat, dan PPP. Secara keseluruhan, partai pengusung Idris-Imam cuma bermodal 17 kursi di DPRD Kota Depok.

Sementara itu, Pradi yang notabene Ketua DPC Gerindra Kota Depok bertandem dengan kader PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019, Afifah Alia.

Pradi-Afifah maju ke Pilkada Depok disokong koalisi gendut dengan bekal 33 kursi di parlemen, yakni Gerindra, PDI-P, Golkar, PAN, PKB, dan PSI.

Real count versi Sirekap KPU

Dalam data sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) KPU yang terakhir diperbarui pukul 14.55 siang ini, Idris-Imam masih unggul dengan margin hampir 12 persen dari Pradi-Afifah.

Dari data 1.415 TPS yang sudah direkapitulasi dalam Sirekap KPU, Idris-Imam meraih 146.184 (55,95 persen) suara, sedangkan Pradi-Afifah mengoleksi 115.082 (44,05 persen) suara.

Dari data yang sama, Idris-Imam terpantau unggul di 10 kecamatan, kecuali Kecamatan Limo di mana Pradi-Afifah memperoleh 54,26 persen suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com