Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jemaah Gereja Immanuel, Ibadah Natal Tetap Khidmat meski di Tengah Pandemi

Kompas.com - 25/12/2020, 13:27 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jemaah dan pendeta di Gereja Immanuel Jakarta merasa tetap bisa menghayati perayaan Natal meski di tengah masa pandemi Covid-19.

Sukacita Natal tetap dirasakan meski ada batasan-batasan protokol kesehatan Covid-19.

“Dalam situasi ini, kita juga bisa menghayati Natal yang berbeda. Ini Natal yang lebih banyak di ruang virtual tapi kami mengimani Allah itu sanggup menembus sendi-sendi kehidupan kita. Dia (Tuhan Yesus) masuk ke ruang virtual kita bersama juga,” kata Pendeta Michiko Pinaria Saren yang memimpin Misa Natal di Gereja Immanuel kepada wartawan seusai misa, Jumat (25/12/2020).

Umat sekaligus pendeta di Gereja Immanuel, Ayu Ratu (25), mengatakan, rasa kesedihan pasti dirasakan lantaran merayakan Natal di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Misa Natal di Gereja Immanuel, Pendeta Doakan Jemaah yang Terpapar Covid-19

Ia mengatakan, perayaan Natal biasanya identik dengan perayaan sukacita dengan keramaian.

“Apalagi dengan adat timur, selesai ibadah itu salaman, cipika, cipiki, pelukan sebagai rasa kebersamaan. Tapi saat ini dibatasi,” ujar Ayu.

Namun, baginya kesedihan karena tak bisa berkumpul dengan rekan dan keluarga tak membuat rasa sukacita itu menurun.

Dalam rasa kesedihan, umat tetap bersuka cita karena mengingat Yesus Kristus lahir menembus batas-batas kehidupan.

“Meskipun sedih, tapi dia hadir memberikan damai dan sukacita dalam kehidupan kita. Yang perlu kita ingat, meskipun berjarak, berbatas, tapi Yesus yang lahir tak pernah berjarak, tak berbatas dengan kehidupan kita,” tambah Ayu.

Sementara itu, jemaah asal Sulawesi Tenggara yang ikut Misa Natal di Gereja Immanuel, Magdalena (53) merasakan perbedaan perayaan Natal tahun ini.

Baca juga: Sebelum Masuk Gereja Immanuel, Jemaah Misa Natal Wajib Cuci Tangan dan Cek Suhu

Tahun lalu, ia bersama keluarga bisa beribadah bersama keluarga di Gereja Immanuel.

“Tapi karena ada Covid-19, cuma saya yang boleh ibadah karena kapasitas terbatas. Kami sadari itu karena mencegah kerumunan dan menjaga jarak. Kami patuhi pemerintah oemerintah. Walaupun ibadah di rumah, makna tetap sama. Kami mengerti. Tuhan itu ada dengan kami,” ujar Magdalena saat berbincang dengan Kompas.com di Gereja Immanuel.

Jemaah dibatasi

Jumlah jemaah yang mengikuti Misa Natal sejumlah 50 orang atau atau lima persen dari total kapasitas gereja demi mencegah penyebaran virus corona.

"Semua yang ikut ibadah langsung di gereja harus mendaftar dulu. Dan hanya bisa diikuti 50 orang,” ujar Penatua Gereja Immanuel Daniel Lautongan, Kamis (24/12/2020).

Adapun 50 jemaah yang mengikuti Misa Natal di Gereja Immanuel adalah jemaah yang telah melakukan pendaftaran melalui website gpibimmanueljakarta.com pada 21-23 Desember.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com