Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gereja Tua di Depok yang Jadi Saksi Bisu Pembebasan Kemanusiaan

Kompas.com - 25/12/2020, 13:00 WIB
Ivany Atina Arbi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Di pusat Kota Depok, Jawa Barat, berdiri sebuah gereja tua peninggalan seorang tuan tanah asal Belanda, Cornelis Chastelein.

Gereja yang hanya berjarak 1 kilometer dari kompleks Pemerintahan Kota Depok diberi nama Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel.

Bangunan ini telah melintasi zaman sebagai saksi kemerdekaan para “kaum Depok” atau “Belanda Depok”.

Istilah Belanda Depok disematkan untuk kaum mardijkers atau budak yang dimerdekakan oleh Chastelein.

Mereka awalnya terdiri atas 12 keluarga dengan jumlah 120-150 orang yang dibeli Chastelein dari pasar budak di Bali.

Ke-12 keluarga itu menyandang nama (keluarga) Loen, Leanders, Bacas, Isakh, Jonathans, Jacob, Joseph, Laurens, Tholense, Soedira, Samuel, dan Zadokh.

Kini, tersisa 11 nama keluarga yang masih digunakan sebab generasi keturunan Zadokh sudah tidak ada.

Baca juga: 5 Gereja yang Berperan dalam Penyebaran Kristen di Batavia

Dalam sebuah kesempatan wawancara dengan Kompas.com 2018 lalu, Koordinator Bidang Aset Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) Ferdy Jonathans menuturkan GPIB Immanuel Depok sudah berdiri sejak 1713.

"Gereja ini dibuat karena pada saat itu, 12 keluarga budak yang dimerdekakan Cornelis Chastelein setiap beribadah selalu ke gereja yang ada di Jakarta. Chastelein merasa iba, jadilah dibuat gereja di sini," kata Ferdy.

Sebelum wafat, Chastelein yang memiliki lahan kekuasaan seluas 1.244 hektar itu mewariskan aset-asetnya untuk dikelola oleh 12 marga budak yang dibebaskannya tersebut.

Riwayat gereja

Saat pertama kali didirikan, gereja ini memiliki nama De Protestanse Kerk. Adapun pendeta pertama yang diangkat Chastelein untuk mengabdi di sana adalah Baprima Lukas yang berasal dari Bali.

Awalnya bangunan gereja disokong oleh buluh-buluh bambu. Selanjutnya pada 1792 gereja itu diperbaiki, dan sebagian dari bangunannya memakai bahan batu.

Bangunan ini bertahan hingga tahun 1833 sebelum kemudian rusak berat akibat gempa Gunung Krakatau yang berpusat di Selat Sunda.

Ibadah jemaat gereja hingga 1854 berlangsung di bangunan darurat. Baru pada 1854 dibangun kembali gereja permanen.

Gereja ini tercatat baru bergabung dalam GPIB pada 31 Oktober 1948.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com