Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pelemparan Bom Molotov di Masjid Cengkareng, Pelaku Diinterogasi Warga dan Dipertanyakan Kejiwaannya

Kompas.com - 28/12/2020, 05:46 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Tak lama berselang, pelaku tetap dibawa masuk ke halaman masjid.

"Kami ada bukti rekaman CCTV. Kemudian salah satu warga yang bersedia jadi saksi di kepolisian," ujar Saifullah.

Baca juga: Kronologi Pelemparan Bom Molotov di Masjid Kawasan Cengkareng Versi Warga

Setelah diinterogasi di halaman, pelaku mulai panik dan mengakui perbuatannya.

"Dia bilang itu inisiatif dia sendiri," kata Sekretaris Masjid Zainal Abidin.

"Dia juga sempat melawan kok, saat ada warga pukul dia, dia ingin balik pukul," kata Saifullah menimpali.

Warga yang lain, Murjani, juga mengatakan bahwa pelaku sempat digebuki massa sebelum diinterogasi di halaman masjid.

"Kalau enggak dipisah, bisa mati itu," tutur Murjani.

Tidak ada jemaah yang luka

Zainal Abidin memastikan, tidak ada jemaah yang terbakar atau terluka setelah insiden pelemparan bom molotov.

"Beruntung, tidak ada jemaah yang menjadi korban," kata Zainal.

Zainal juga berharap pelemparan bom molotov dan kasus sensitif lain tidak terulang di saat seperti ini.

"Jangan sampai ini terulang lagi di saat-saat seperti ini, maraknya isu SARA dan sebagainya," tutur Zainal.

Kondisi kejiwaan pelaku yang tanda tanya

Polisi membawa pelempar bom molotov ke psikiater untuk menjalani pemeriksaan. Hal ini diungkap oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Yusri Yunus.

"Yang bersangkutan sekarang ini kami rujuk dan diobservasi di psikiater," kata Yusri kepada wartawan, Minggu.

Sementara itu, Saifullah menyebut, berdasarkan penuturan keluarga pelaku, pelaku memang mengalami gangguan jiwa.

Baca juga: Polisi Periksa Kejiwaan Pelempar Bom Molotov ke Masjid di Cengkareng

"Menurut pengakuan keluarganya, ada gangguan jiwa. Katanya lagi sempat telanjang di Bundaran Kamal. Katanya lagi sempat dibawa ke rumah sakit jiwa, tetapi suratnya belum tahu kami," kata Saifullah.

Kendati demikian, proses hukum terhadap pelaku atas kasus pelemparan bom molotov masih berlanjut, sembari menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan.

"Karena yang berhak mengatakan dia sakit jiwa atau bukan adalah dari ahlinya. Tetapi tetap kami proses sambil berjalan," kata Yusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com