JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas (Karopenmas Divhumas) Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, masih ada sembilan keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang belum memberikan sampel DNA.
Sampel DNA itu dibutuhkan untuk dicocokkan dengan data sampel DNA yang diambil dari bagian tubuh korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.
“Yang jelas kami sudah mendapatkan 112 sampel DNA dan belum semua keluarga memberikan sampel tersebut. Kami masih kurang sembilan keluarga yang belum sampaikan sampel DNA,” ujar Rusdi dalam jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (13/1/2021) pagi.
Baca juga: Mengapa 112 Sampel DNA yang Diterima Belum Bisa Identifikasi Korban Sriwijaya Air?
Ia berharap sembilan keluarga korban tersebut bisa memberikan sampel DNA untuk keperluan identifikasi korban.
Hingga Rabu pagi, Tim DVI Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah menerima 136 kantong jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
“Tim telah menerima sampel DNA sebanyak 112. Kemudian juga tim telah menerima 136 kantong jenazah, dan juga telah menerima 35 kantong properti,” ujar Brigjen Pol Rusdi Hartono.
Menurut dia, tim DVI RS Polri akan mengidentifikasi temuan dalam kantong-kantong jenazah dan properti yang telah diterima. Hingga Rabu pukul 09.00 WIB, tim telah berhasil mengidentifikasi empat penumpang dari temuan-temuan di lapangan.
“Kemudian sampai jam 09.00 WIB ini juga tim berhasil identifikasi empat atas bama korban Oki Bisma, Hasanah, Fadli Satrianto, keempat Ashabul Yamin,” tambah Rusdi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada Sabtu lalu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Pesawat mengangkut 62 orang yang terdiri dari 6 kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Pesawat Sriwijaya Air sempat keluar jalur yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40. Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat. Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak dan ternyata jatuh di perairan Kepulaun Seribu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.