Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BST di Kota Bekasi Tak Disalurkan ke Tiap Rumah Penerima, Ini Alasannya

Kompas.com - 21/01/2021, 16:25 WIB
Walda Marison,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Bantuan sosial tunai (BST) Rp 300.000 di Kota Bekasi tidak disalurkan secara langsung ke rumah penerima (door to door).

Sejauh ini, BST di Kota Bekasi disalurkan di kantor RW. Keluarga yang terdaftar sebagai penerima BST akan dipanggil ke kantor RW untuk mengambil bantuan tersebut.

Korlap Satgas BST PT Pos Indonesia Cabang Bekasi Tri Prayugo Utomo mengatakan, BST tidak disalurkan dari pintu ke pintu karena dinilai akan memperlambat proses distribusi.

Dalam beberapa kasus di Kota Bekasi, beberapa RW justru kesulitan mencari alamat warganya yang sudah terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) lantaran sudah pindah.

"Jadi Pak RW juga ada yang kehilangan jejak ini warganya. Artinya kan banyak kemungkinan, heterogen ya, ada yang ngontrak beberapa bulan, lalu pindah. Itu yang tak terlacak sama mereka," kata Tri, Kamis (21/1/2021).

Baca juga: Penyaluran BST di Kota Bekasi Sudah 85 Persen, Ditargetkan Rampung Minggu

Kondisi tersebut, kata Tri, akan mempersulit petugas PT Pos saat menyalurkan BST jika tetap menggunakan skema door to door.

"Pasti serapannya kecil karena enggak ketemu alamat dan waktunya habis karena kan kami dipatok waktunya," tutur Tri.

Tri mengaku sudah mendapatkan dispensasi dari pemerintah pusat untuk menyalurkan BST tanpa skema door to door.

"Kalau dari Kemensos kami memang kontraknya door to door ya, cuma untuk Kota Bekasi dan lainya itu kami ada kelonggaran terkait dengan wilayah dan waktu yang mepet," ujar dia.

Sejauh ini, pihaknya telah membagikan BST kepada 85 persen dari total 190.811 KPM penerima BST di kota Bekasi.

Tri menargetkan penyaluran BST rampung pada Minggu ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Diteror Debt Collector

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Diteror Debt Collector

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com