Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Tes PCR Rusak, Pemkot Tangsel Masih Tunggu Bantuan Pusat

Kompas.com - 23/01/2021, 13:12 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih menunggu bantuan Mobile Laboratory Biosafety Level (BSL)-2 dari pemerintah pusat untuk mendeteksi kasus Covid-19.

Bantuan itu dibutuhkan karena alat PCR untuk mendeteksi virus SARS CoV-2 yang dimiliki Laboratorium Kesehatan Daerah Tangsel mengalami kerusakan. Namun, bantuan dari Kementerian Riset dan Teknologi ini diperkirakan baru tersedia pada Februari mendatang.

"Awal Februari, insya Allah, pemerintah kota akan mendapatkan bantuan Mobile Lab BSL-2 dari Kementerian Riset dan Teknologi," Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/1/2021).

Baca juga: 4 Upaya Tangsel Atasi Ruang ICU Pasien Covid-19 yang Terisi Penuh

Mobile Lab BSL-2 adalah kendaraan yang memiliki kelengkapan untuk melakukan uji sampel swab untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit Covid-19. Kapasitasnya sekitar enam ratus tes per hari.

"Dan hasilnya bisa didapatkan dalam waktu delapan jam," ujar Airin.

Menurut Airin, memaksimalkan tes swab secara masif menjadi salah satu strategi Pemkot Tangsel menekan laju penularan Covid-19. Strategi lain juga dilakukan dengan terus memonitor pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Sementara di tingkat hilir, Pemkot Tangsel terus menambah kapasitas rumah sakit untuk pasien Covid-19. Labkesda Kota Tangerang Selatan sebelumnya menghentikan sementara pemeriksaan sampel terkait Covid-19 dengan metode PCR mulai Rabu lalu.

Baca juga: Wakil Wali Kota Tangsel: Ruang ICU untuk Pasien Covid-19 Memang Terisi 100 Persen

Dalam surat edaran pemberitahuan nomor 800/088/Labkesda/2021 yang diterima Kompas.com, Kepala Labkesda Tangerang Selatan Riki Hermawan menyampaikan, pihaknya tidak menerima sampel atau spesimen terkait Covid-19 untuk sementara.

"Bersama ini UPT Laboratorium Kesehatan Daerah memberitahukan bahwa mulai tanggal 20 Januari 2021 tidak menerima sampel Covid-19," ujar Riki dalam surat edarannya, Rabu.

Hal tersebut karena ada kerusakan alat PCR SARS CoV-2 di Labkesda dan kini dalam proses perbaikan atau maintenance.

Riki mengatakan, Labkesda tidak menerima pemeriksaan sampel Covid-19 dengan metode PCR sampai waktu yang tidak ditentukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com