Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seniman IKJ Bikin Mural di Kolong Jembatan yang Didatangi Risma

Kompas.com - 25/01/2021, 08:58 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para Seniman dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) membuat mural di kolong jembatan Pegangsaan yang pernah didatangi Menteri Sosial, Tri Rismaharini, dalam sebuah kegiatan inspeksi mendadak (sidak).

Pelaksana harian Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan, para seniman itu akan mendesain mural pada tembok kolong jembatan agar lebih menarik. Dengan demikian, stigma kumuh di kolong jembatan yang sempat ditinggali oleh pemulung itu bisa hilang.

"Kami ingin kolong jembatan ini menjadi role model penataan kolong jembatan yang lain. Kami menghilangkan stigma kolong jembatan yang kumuh, untuk itu kami tata," kata Irwandi saat meninjau lokasi kolong jembatan itu, Minggu (24/1/2021), seperti dilaporkan Wartakota.

Baca juga: Usai Didatangi Risma, Kolong Jembatan di Pegangsaan Akan Diperindah

Irwandi menyebutkan, pembuatan mural itu merupakan program Corporate Social Responsibilty dari IKJ. Selain itu, Pemkot Jakpus mendapat bantuan CSR dari PT Taspen.

"Kami juga dapat CSR dari Taspen dan dari IKJ. Bagaimana menyulap kolong jembatan ini menjadi lebih indah dan interaktif," katanya.

Salah satu seniman IKJ yang juga Dekan IKJ, Anindyo Widito menyampaikan, pihaknya tergugah dengan kondisi kolong jembatan yang kumuh untuk dihias dan dijadikan tempat yang layak.

"Nanti konsep kami itu ceria. Desain mural flora fauna. Karena yang memanfaatkan ini tidak hanya orang dewasa tapi juga anak-anak, sehingga semua bisa menikmati," ungkapnya

Anindyo mengatakan, para seniman IKJ yang terdiri dari dosen hingga mahasiswa akan memulai pengerjaan mural pada Senin ini. Target pengerjaan memakan waktu selama dua pekan.

"Ini juga salah satu bagi kami sebagai program pengabdian kepada masyarakat," ujarnya.

Dalam proses pengerjaan, Anindyo juga akan melibatkan kelompok Karang Taruna sekitar. Harapannya, mereka bisa berkontrubusi secara langsung dan tergerak untuk menjaga kolong jembatan tersebut.

"Jadi kami nanti yang bikin desainnya. Nah untuk Karang Taruna yang mewarnai, sehingga mereka juga punya kontribusi dan memiliki tanggung jawab untuk menjaga lokasi ini," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pemkot Jakpus Rangkul Seniman IKJ untuk Perindah Kolong Jembatan Pegangsaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com