Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waduk Seluas 974 Meter Persegi di Ceger Jaktim Dibangun Tanpa Alat Berat

Kompas.com - 18/02/2021, 19:25 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Waduk di Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, dibangun tanpa bantuan alat berat.

Lurah Ceger Suratno mengatakan, alat berat tidak diperlukan karena kontur tanah yang lembek.

"Karena di situ rawa, jadi mblesek nanti kalau ada alat berat," kata Suratno saat dihubungi, Kamis (18/2/2021).

Pembangunan waduk bermula dari keresahan masyarakat soal banjir yang sering menggenang sewaktu musim hujan.

"Pernah diusulin mau bikin waduk di sini, tapi enggak jadi-jadi mulu. Nunggu anggaran. Ya sudah, akhirnya saya ajak rapat semuanya untuk membahas ini," ujar Suratno.

Baca juga: Main Hujan, Bocah 8 Tahun Terseret Arus di Aliran Kali Pekayon

Suratno menyebutkan, para warga di Ceger menyambut baik adanya rencana pembangunan waduk.

"Orang-orang di sini juga semangat bikinnya," tutur dia.

Suratno mengatakan, waduk kini sudah bisa berfungsi meski masih tahap penyelesaian akhir.

"Dikerjain saja pelan-pelan. Kami mulai 21 Desember 2020. Sekarang luasnya 974 meter persegi, kedalamannya sampai 1,7 meter," ucap Suratno.

"Kalau rapi sih bisa dibilang belum rapi, tetapi yang jelas udah ada fungsinya," imbuh dia.

Baca juga: Jasad Pemuda yang Loncat ke Ciliwung Ditemukan di Pintu Air Tanah Abang

Suratno menyebutkan, setidaknya terdapat 15 hingga 20 petugas yang bekerja setiap harinya untuk membangun waduk.

"Kadang dibantu warga, ngasih makanan atau minumlah," ujar Suratno.

Sudah tidak waswas saat hujan

Suratno mengatakan, para warga di Ceger yang sering terdampak banjir kini sudah tidak waswas lagi ketika hujan datang.

"Jadi yang sering terdampak banjir itu RW 001, 002, dan 005. Kalau hujan, kami sudah tenanglah," ucap Suratno.

"Syukur kemarin Pak RT dan Pak RW bersyukur, katanya enggak ada masuk air lagi ke rumah," tambah dia.

Baca juga: Hujan Jakarta, Depan Rumah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Sempat Tergenang

Suratno juga ingin waduk di kelurahannya diturap.

"Keinginan kami diturap, tahun depan lah, pakai semen dan batu. Maunya Pak RT bagus tuh ada view-nya. Punya danau kecil gitu," kata Suratno.

"Bahkan sempat ada wacana mau dimasukin ikan," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com