Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Berat Belum Bisa Masuk, Tembok Roboh di Kemang Timur XI Ditangani Manual

Kompas.com - 22/02/2021, 18:06 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas gabungan mengangkat puing-puing reruntuhan tembok milik warga Kavling Melati, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan dengan cara manual.

Alat berat seperti eskavator belum dikerahkan karena akses jalan yang sulit.

“Saluran PHB ini harus dihidupkan, karena sekarang existing ini ketutup sama tanah yang longsor. Berarti itu harus dihidupkan (diangkat puingnya). Untuk menghidupkan ini kan sekarang baru menggunakan cara manual pakai tenaga, karena peralatan berat sulit masuk,” kata Sekretaris Kota Jakarta Selatan, Munjirin saat ditemui di lokasi tembok roboh, Senin (22/2/2021).

Munjirin menyebutkan, petugas gabungan berasal dari unsur Penanganan Prasarana dan Sarana Umur, Sumber Daya Air, dan Bina Marga Kecamatan Mampang Prapatan serta Relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta Selatan.

Baca juga: Tembok Roboh di Kemang Timur XI, Lurah Bangka: Kami Kekurangan SDM, Alat, dan Akses Sulit

Ia mengatakan, pihaknya kini sedang mencari akses agar alat berat bisa masuk ke area reruntuhan.

“Tapi ini lagi dicari jalan keluar agar alat berat masuk ke sini. Mudah-mudahan sudah ada solusi alat berat bisa masuk nanti bisa cepat bergeraknya. Sambil menunggu itu kita maksimalkan mungkin SDM yang ada, kita perbanyak,” tambah Munjirin.

Ia menambahkan, eskavator akan diarahkan lewat Jalan Kemang Selatan X. Kandang kambing dan gudang akan dirobohkan untuk akses masuk eskavator.

“Nanti kita upayakan kalau memang alatnya bisa lebih dari satu kita upayakan (lebih). Kalau tak memungkinkan, melihat situasi dan kondisi,” tambah Munjirin.

Sebelumnya, tembok milik rumah warga Kavling Melati roboh dan menimpa sejumlah rumah warga RT 010 RW 03 di Gang Melati Jalan Kemang Timur XI, Bangka, Mampang Prapatan.

Tembok runtuh pada Sabtu (21/2/2021) pukul 00.10 WIB.

Baca juga: Tembok Roboh di Kemang Timur XI, Diduga Tergerus Hujan Deras dan Berusia Tua

Puing-puing reruntuhan tembok rumah menyumbat saluran air di pemukiman warga RT 010 RW 03 di 03 di Gang Melati.

Tersumbatnya saluran air sempat menyebabkan banjir di RT 010 RW 03 mencapai dua meter. Adapun hujan deras turun sebelum tembok roboh.

Ada empat rumah yang rusak akibat tertimpa tembok roboh. Dua rumah masih tertimpa di bagian atap.

Satu rumah lainnya rusak di bagian teras. Panjang tembok yang roboh berkisar 50 meter.

Tembok rubuh diduga karena hujan deras dan tembok yang berusia tua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com