Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Periuk Kota Tangerang Kebanjiran Sejak Sabtu, Pompa Baru Dinyalakan Hari Ini

Kompas.com - 22/02/2021, 18:38 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh rukun warga (RW) di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Banten, masih terendam banjir hingga Senin (22/2/2021).

Camat Periuk Maryono mengatakan, wilayah yang masih terendam banjir adalah RW 008, RW 011, dan RW 013 di Kelurahan Periuk; kemudian RW 021, RW 022, dan RW 025 di Kelurahan Gebang Raya.

"Di Kelurahan Gembor ada di RW 007, yang masuk ke Perumahan Total Persada," ucap Maryono ketika ditemui, Senin sore.

Banjir diketahui merendam permukiman warga sejak Sabtu (20/2/2021).

Untuk menangani banjir yang masih menggenangi tujuh RW tersebut, Maryono mengatakan bahwa pihaknya hendak menyalakan pompa air pada hari ini.

Baca juga: Periuk Kota Tangerang Terendam Banjir Sejak Sabtu, Ketinggian Air Masih 3,5 Meter

Pompa tersebut baru dinyalakan hari ini karena listrik di lokasi rumah pompa dimatikan selama banjir. Banjir di lokasi rumah pompa baru surut hari ini.

"Pompa air mulai dinyalakan nanti di Situ Bulakan. Jadi, nanti airnya dibuang ke Situ Bulakan," ungkap dia.

Sebelumnya diberitakan, beberapa RW di Kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk, masih terendam banjir pada Senin siang.

Salah satunya, yakni RW 008. Ketinggian air di RW 008 mencapai 3,5 meter.

Salah seorang warga, Wahid (30), mengatakan, banjir di wilayah RW 008 itu belum juga surut sejak Sabtu (20/2/2021).

Baca juga: Warga Ciledug Indah Buang TV hingga Mesin Cuci yang Rusak Terendam Banjir

"Di bagian dalam (RW tersebut) ketinggiannya ada yang sampai 3,5 meter. Kalau di bagian luar, dekat ke jalan raya, tingginya sekitar 60-100 sentimeter," tutur Wahid ketika ditemui, Senin siang.

Selain di RW 008, banjir juga masih menggenangi permukiman warga di RW 011.

Ketua RW 011 Tatak Sunarwan mengatakan, ratusan rumah di RW itu masih terendam banjir setinggi 1,5-2 meter.

"Masalahnya, ada salah satu rumah warga kosong yang berbatasan dengan rawa, terus pondasinya (rumah kosong itu) hancur, (jadinya) air di rawa masuk ke pondasi situ," kata Tatak ketika ditemui, Senin siang.

"Banjirnya disedot juga enggak bisa kan, soalnya banjirnya masuk ke pondasi. Pompanya sih sudah ready empat (unit). Ya harus ditambal dulu jebolnya pondasi itu," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com