Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjambretan Marak di Tangsel, Korbannya Bocah hingga Lansia

Kompas.com - 28/02/2021, 08:58 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dua minggu terakhir, kasus penjambretan di Tangerang Selatan, Banten, marak terjadi.

Korbannya mulai dari bocah hingga lansia.

Bocah lima tahun menjadi korban di depan rumahnya di Gang Miun Panjul, Jalan H Sarmah, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Jumat (12/2/2021).

Ponselnya dirampas oleh dua laki-laki yang berboncengan naik motor.

Orangtua korban, Andika (22), menjelaskan, peritiwa penjambretan terjadi saat anaknya berinisial AP sedang main gim online seusai bertemu dengan neneknya.

"Awalnya neneknya panggil, mungkin karena kangen sama cucu atau gimana. Setelah itu, neneknya di dalam, anaknya di depan sedang main gim," ujar Andika saat dikonfirmasi, Sabtu (13/2/2021).

Baca juga: Jambret di Tangerang Ditangkap, Korbannya Tewas Setelah Kecelakaan

Namun, tak lama kemudian, ponsel yang digunakan anaknya tiba-tiba dijambret oleh seorang pria yang datang menggunakan sepeda motor.

Video penjambretan yang menimpa bocah lima tahun itu kemudian beredar viral di media sosial.

Aparat kepolisian hingga Selasa (16/2/2021), belum bisa mengindentifikasi pelaku.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pondok Aren AKP Sumiran mengatakan, penjambret ponsel yang diduga berjumlah dua orang belum diketahui keberadaannya.

Nomor polisi kendaraan kedua pelaku yang terekam kamera pengawas tidak dapat terbaca dengan jelas, sehingga mempersulit petugas.

"Belum teridentifikasi. sampai saat ini masih gelap. Pelakunya masih blur, masih kami lidik. Pelat nomor motor juga sedang coba kami baca dari petunjuk (rekaman kamera) CCTV," ungkap Sumiran saat dikonfirmasi, Selasa (16/2/2021).

Jambret hingga lukai korban

Penjambretan kemudian terjadi di Pondok Aren. Empat remaja menjadi korban penjambretan ponsel saat bermain di depan mushala kawasan Pondok Kacang Barat, Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Baca juga: 4 Remaja Jadi Korban Jambret Ponsel di Pondok Aren, Seorang Tersayat Celurit

Empat remaja tengah duduk sambil menggunakan ponsel di depan pintu Mushala di Jalan H. Basir, Minggu (21/2/2021) pukul 02.19 WIB.

Tak lama kemudian, dua orang berboncengan motor berhenti di depan mushala.

Satu pelaku turun dan langsung mengacungkan celurit, sembari merampas ponsel milik para korban.

Seorang remaja berhasil melarikan diri. Sementara tiga orang lainnya menjadi korban penjambretan.

Penjambret sempat menyabetkan celurit ke satu dari tiga korban hingga mengalami luka di bagian lengan.

Menurut Sumiran, pelaku diduga berjumlah dua orang dan berhasil membawa kabur dua unit ponsel, setelah mengancam para korban dengan celurit.

Satu korban di antaranya, lanjut Sumiran, mengalami luka sayatan saat berusaha mempertahankan ponsel dari rampasan pelaku.

"Pelaku diduga dua orang, berboncengan. Bawa sajam (senjata tajam) celurit," kata Sumiran.

Korban nenek

Penjambret beraksi mengincar korban nenek-nenek. Penjambretan terjadi di Jalan Tasal 3 Gang Labu III, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan.

Korban, Ariyanih (60) mengatakan, peristiwa yang dialaminya itu terjadi pada Sabtu (27/2/2021) pukul 11.30 WIB.

Baca juga: 3 Fakta Penangkapan Jambret Kalung Emas Bocah di Kebagusan Jaksel

Kejadian itu bermula saat Aryanih sedang mengajak main cucu di depan rumahnya.

"Tiba-tiba dia (pelaku) datang pakai motor dan berenti di depan saya. Kemudian dia lewatin saya," ujar Ariyanih saat ditemui di lokasi, Sabtu.

Tak curiga, Ariyanih saat itu kembali memantau cucunya yang sedang bermain.

Namun tiba-tiba pelaku berputar balik mendekat Aryanih dan menjambret kalung emas.

"Dia tarik kalung di leher kemudian melarikan diri ke arah keluar jalan raya," katanya.

Saat itu, Ariyanih sempat mengejar pelaku dan berteriak meminta tolong.

Atas penjambretan tersebut, Ariyanih kehilangan kalung emas seberat 16 gram. Ariyanih juga mengalami luka di leher.

"Ada luka di leher, karena ditarik kalungnya. Ini tadi saat mandi terasa perih ada yang luka," ujar Ariyanih saat ditemui di lokasi, Sabtu.

Hingga saat ini, kasus-kasus penjambretan tersebut belum terungkap. Pengungkapan kasus penjambretan oleh kepolisian ditunggu oleh masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com