Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Pandemi: Saat Pulau Sebaru Disulap Jadi Tempat Karantina ABK

Kompas.com - 02/03/2021, 11:11 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wabah Covid-19 genap setahun melanda Indonesia Selasa (2/3/2021) ini, terhitung sejak diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret tahun lalu.

Namun sebelum itu, Indonesia sebenarnya sudah mulai bersiap untuk menangkal Covid-19 yang pertama kali muncul di China tersebut. Salah satunya adalah dengan menyiapkan tempat karantina bagi warga negara Indonesia yang baru kembali dari luar negeri.

Saat itu, Pulau Sebaru Kecil di Kepulauan Seribu, Jakarta, disulap menjadi tempat karantina bagi 188 WNI anak buah kapal pesiar World Dream.

Baca juga: 188 ABK World Dream Dibawa dari Pulau Sebaru Menuju Tanjung Priok

Kapal pesiar milik perusahaan Hong Kong itu menjadi kluster penularan Covid-19 karena sejumlah penumpangnya terpapar virus corona SARS-Cov-2. Kapal pesiar itu harus berhenti beroperasi dan 188 WNI yang bekerja di kapal itu dipulangkan.

Kapal Republik Indonesia Dokter Suharso menjemput 188 WNI itu di Teluk Durian, Kepulauan Riau pada 26 Februari 2020.

Setelah itu, mereka langsung dibawa ke Pulau Sebaru untuk menjalani karantina. Ketika itu, 188 WNI tersebut sebenarnya sudah dinyatakan negatif Covid-19.

Namun karantina selama 14 hari tetap harus dilakukan mengacu pada ketentuan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Sekilas tentang Pulau Sebaru

Pulau Sebaru merupakan pulau kecil tak berpenghuni yang pernah digunakan untuk rehabilitasi pecandu narkoba pada 2003-2007 dan berlanjut pada 2012.

Di pulau yang berada di gugusan Kepulauan Seribu tersebut terdapat delapan bangunan yang dapat digunakan dan kondisinya terawat. Tiga bangunan itu akan dipakai untuk tempat tinggal sementara bagi WNI laki-laki selama observasi, satu bangunan untuk WNI wanita dan satu bangunan akan digunakan untuk ruangan isolasi.

Kemudian, satu bangunan akan disiagakan untuk posko kesehatan, satu bangunan untuk ruang karantina dan satu bangunan untuk ruangan ring satu.

BNPB melalui Direktur Pengelolaan Logistik, Rustian memastikan, fasilitas yang disiapkan di Pulau Sebaru lebih bagus dari yang sudah pernah dilakukan di Natuna pada akhir Januari 2020.

Baca juga: Antisipasi Menyebarnya Covid-19 di Kepulauan Seribu, Pemkab Berencana Ubah Pulau Sebaru Jadi Rumah Sakit

"Pulau Sebaru ini adalah rumah. Jadi ada kamar-kamarmya bagus, fasilitasnya sudah lengkap dan jauh lebih bagus dari Natuna sebelumnya. Diestimasikan dapat menampung sekitar 200 orang,” kata Rustian di Jakarta.

Selain itu, untuk melancarkan proses observasi selama 14 hari sesuai ketentuan WHO, sebanyak 760 lebih sumber daya manusia dari TNI, BNPB, dan tim tenaga kesehatan dari Kementerian Kesehatan disiagakan di Pulau Sebaru.

"TNI juga membuat helipad khusus untuk menyiagakan helikopter sebagai salah satu penunjang kebutuhan observasi," tutur Rustian

Anak buah kapal (ABK) World Dream yang diobservasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu terkait virus corona, tiba di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Sebanyak 188 anak buah kapal diangkut menggunakan KRI Semarang dari Pulau Sebaru Kecil untuk dipulangkan ke keluarga masing-masing.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Anak buah kapal (ABK) World Dream yang diobservasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu terkait virus corona, tiba di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Sebanyak 188 anak buah kapal diangkut menggunakan KRI Semarang dari Pulau Sebaru Kecil untuk dipulangkan ke keluarga masing-masing.
Dipulangkan

Setelah menjalani observasi selama 14 hari, 188 WNI yang berasal dari kapal World Dream itu dinyatakan negatif Covid-19. Mereka pun akhirnya selesai menjalani karantina di Pulau Sebaru dan akhirnya dipulangkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com