Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Koordinasi dengan PT KAI soal Kasus Pelemparan Batu ke KRL

Kompas.com - 18/03/2021, 20:08 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi akan berkoordinasi dengan PT KAI Commuter soal insiden pelembaran batu ke kereta rel listrik (KRL) yang melaju dari Stasiun Buaran menuju Stasiun Klender pada Rabu (17/3/2021) kemarin.

"Sejauh ini kami melihatnya di media sosial ya, tentu kami coba koordinasikan dengan pihak PT KAI. Mereka juga punya pengamanan atau polsuska untuk hal ini," kata Kapolres Jakarta Timur, Kombes Erwin Kurniawan, Kamis.

Erwin mengonfirmasi, belum ada laporan yang masuk ke Polres Jakarta Timur terkait insiden pelemparan itu.

Baca juga: KRL Dilempari Batu Saat Melaju dari Buaran ke Klender, Seorang Penumpang Terluka

"Belum, belum ada (laporan). Baik dari penumpang maupun dari pihak kereta api belum," ujar Erwin.

Polisi juga terus menelusuri motif pelemparan tersebut.

"Ya ini belum tahu motifnya ya. Bisa siapa pun melempar. Ketika itu terjadi dengan kecepatan, maka momentum seperti pelemparan akan menimbulkan kerusakan pada kaca kereta," kata Erwin.

KRL rute Jakarta Kota-Cikarang dilempari dengan batu oleh orang tidak dikenal pada Rabu malam.

KAI Commuter menyesalkan kejadian tersebut.

"Kejadian pelemparan tersebut terjadi di KRL KA 1448 relasi Jakarta Kota-Cikarang sekitar pukul 18.47 WIB di antara Stasiun Buaran-Stasiun Klender Baru," kata Manager External Relations KAI Commuter, Adli Hakim, melalui keterangan tertulis, Kamis.

Masih menurut Adli, tindakan vandalisme tersebut berimbas pada pecahnya satu kaca jendela kereta .

"Satu orang pengguna yang terkena pecahan kaca kemudian mendapat perawatan di pos kesehatan Stasiun Bekasi," lanjut Adli.

Meski ada pelemparan batu, kereta tetap melaju hingga Stasiun Cikarang.

Setelah tiba di stasiun, petugas segera memperbaiki kerusakan kaca tersebut.

"Atas kejadian tersebut, petugas keamanan Stasiun Buaran menyisir lokasi pelemparan," kata Adli.

"Petugas juga memberikan edukasi dan sosialisasi tentang bahaya pelemparan maupun vandalisme terhadap sarana dan prasarana perkeretaapian," lanjutnya.

Adli mengimbau warga yang beraktivitas di sekitar rel untuk menjaga keamanan dan keselamatan selama perjalanan kereta serta mendukung upaya anti-vandalisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Masuk Jakarta Fair 2024 dan Jam Operasionalnya

Harga Tiket Masuk Jakarta Fair 2024 dan Jam Operasionalnya

Megapolitan
Daftar Lokasi Park and Ride di Jakarta dan Tarifnya

Daftar Lokasi Park and Ride di Jakarta dan Tarifnya

Megapolitan
Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com