JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi akan berkoordinasi dengan PT KAI Commuter soal insiden pelembaran batu ke kereta rel listrik (KRL) yang melaju dari Stasiun Buaran menuju Stasiun Klender pada Rabu (17/3/2021) kemarin.
"Sejauh ini kami melihatnya di media sosial ya, tentu kami coba koordinasikan dengan pihak PT KAI. Mereka juga punya pengamanan atau polsuska untuk hal ini," kata Kapolres Jakarta Timur, Kombes Erwin Kurniawan, Kamis.
Erwin mengonfirmasi, belum ada laporan yang masuk ke Polres Jakarta Timur terkait insiden pelemparan itu.
Baca juga: KRL Dilempari Batu Saat Melaju dari Buaran ke Klender, Seorang Penumpang Terluka
"Belum, belum ada (laporan). Baik dari penumpang maupun dari pihak kereta api belum," ujar Erwin.
Polisi juga terus menelusuri motif pelemparan tersebut.
"Ya ini belum tahu motifnya ya. Bisa siapa pun melempar. Ketika itu terjadi dengan kecepatan, maka momentum seperti pelemparan akan menimbulkan kerusakan pada kaca kereta," kata Erwin.
KRL rute Jakarta Kota-Cikarang dilempari dengan batu oleh orang tidak dikenal pada Rabu malam.
KAI Commuter menyesalkan kejadian tersebut.
"Kejadian pelemparan tersebut terjadi di KRL KA 1448 relasi Jakarta Kota-Cikarang sekitar pukul 18.47 WIB di antara Stasiun Buaran-Stasiun Klender Baru," kata Manager External Relations KAI Commuter, Adli Hakim, melalui keterangan tertulis, Kamis.
Masih menurut Adli, tindakan vandalisme tersebut berimbas pada pecahnya satu kaca jendela kereta .
"Satu orang pengguna yang terkena pecahan kaca kemudian mendapat perawatan di pos kesehatan Stasiun Bekasi," lanjut Adli.
Meski ada pelemparan batu, kereta tetap melaju hingga Stasiun Cikarang.
Setelah tiba di stasiun, petugas segera memperbaiki kerusakan kaca tersebut.
"Atas kejadian tersebut, petugas keamanan Stasiun Buaran menyisir lokasi pelemparan," kata Adli.
"Petugas juga memberikan edukasi dan sosialisasi tentang bahaya pelemparan maupun vandalisme terhadap sarana dan prasarana perkeretaapian," lanjutnya.
Adli mengimbau warga yang beraktivitas di sekitar rel untuk menjaga keamanan dan keselamatan selama perjalanan kereta serta mendukung upaya anti-vandalisme.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.