Salin Artikel

Polisi Koordinasi dengan PT KAI soal Kasus Pelemparan Batu ke KRL

"Sejauh ini kami melihatnya di media sosial ya, tentu kami coba koordinasikan dengan pihak PT KAI. Mereka juga punya pengamanan atau polsuska untuk hal ini," kata Kapolres Jakarta Timur, Kombes Erwin Kurniawan, Kamis.

Erwin mengonfirmasi, belum ada laporan yang masuk ke Polres Jakarta Timur terkait insiden pelemparan itu.

"Belum, belum ada (laporan). Baik dari penumpang maupun dari pihak kereta api belum," ujar Erwin.

Polisi juga terus menelusuri motif pelemparan tersebut.

"Ya ini belum tahu motifnya ya. Bisa siapa pun melempar. Ketika itu terjadi dengan kecepatan, maka momentum seperti pelemparan akan menimbulkan kerusakan pada kaca kereta," kata Erwin.

KRL rute Jakarta Kota-Cikarang dilempari dengan batu oleh orang tidak dikenal pada Rabu malam.

KAI Commuter menyesalkan kejadian tersebut.

"Kejadian pelemparan tersebut terjadi di KRL KA 1448 relasi Jakarta Kota-Cikarang sekitar pukul 18.47 WIB di antara Stasiun Buaran-Stasiun Klender Baru," kata Manager External Relations KAI Commuter, Adli Hakim, melalui keterangan tertulis, Kamis.

Masih menurut Adli, tindakan vandalisme tersebut berimbas pada pecahnya satu kaca jendela kereta .

"Satu orang pengguna yang terkena pecahan kaca kemudian mendapat perawatan di pos kesehatan Stasiun Bekasi," lanjut Adli.

Meski ada pelemparan batu, kereta tetap melaju hingga Stasiun Cikarang.

Setelah tiba di stasiun, petugas segera memperbaiki kerusakan kaca tersebut.

"Atas kejadian tersebut, petugas keamanan Stasiun Buaran menyisir lokasi pelemparan," kata Adli.

"Petugas juga memberikan edukasi dan sosialisasi tentang bahaya pelemparan maupun vandalisme terhadap sarana dan prasarana perkeretaapian," lanjutnya.

Adli mengimbau warga yang beraktivitas di sekitar rel untuk menjaga keamanan dan keselamatan selama perjalanan kereta serta mendukung upaya anti-vandalisme.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/18/20081421/polisi-koordinasi-dengan-pt-kai-soal-kasus-pelemparan-batu-ke-krl

Terkini Lainnya

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke