Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD Kota Tangerang Laporkan Dugaan Pencemaran Nama Baiknya melalui WhatsApp

Kompas.com - 29/03/2021, 18:39 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo melaporkan didugaan pencemaran nama baiknya ke pihak Polres Metro Tangerang Kota, Sabtu (27/3/2021) malam.

Gatot menduga nama baiknya dicemarkan setelah seseorang menggunakan foto diri serta nama dia di aplikasi WhatsApp. Selain itu, seseorang tersebut mengirimkan pesan ke beberapa panti asuhan.

"Ada orang, yang menggunakan (foto diri) saya di foto profil, menanyakan ke pondok pesantren," ungkap Gatot melalui sambungan telepon, Senin (29/3/2021).

"Seakan-akan mau memberikan sumbangan," imbuh dia.

Baca juga: Polri: Teguran terhadap Akun WhatsApp Dilayangkan jika Ada Aduan

Kata Gatot, seseorang yang menggunakan nama serta foto dia mengirimkan pesan tersebut ke dua pondok pesantren pada Sabtu malam.

Perwakilan dua pondok pesantren itu lantas melakukan verifikasi ke sekretaris Gatot. Tak lama berselang, sekretarisnya langsung menyampaikan kabar tersebut kepada Gatot.

"Kami berangkat dari situ, kami laporkan ke Polres di hari yang sama," ucapnya.

Surat laporan yang Gatot buat tercatat dengan Nomor LP/B/307/III/2021/PMJ/Restro Tangerang Kota, terkait pencemaran nama baik.

Laporan itu dibuat pada Sabtu sekitar pukul 22.45 WIB.

Gatot menambahkan, pelaku diduga mengambil foto dirinya dari Google atau aplikasi serupa lainnya.

Baca juga: WhatsApp Down, Begini Cara Instal Ulang dan Pulihkan Data secara Aman

"Mungkin dari Google. Soalnya di Google kan ada. Jadi dia ambil foto dari situ," tutur Gatot.

Gatot mengimbau kepada warga Kota Tangerang agar tidak mudah percaya dengan orang asing.

Bila mendapat pesan dari seseorang yang mengaku sebagai pejabat daerah, sambung dia, harap melakukan verifikasi ke pihak terkait.

"Agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menerina informasi. Terlebih bila ada yang menjanjikan sesuatu, harus di-cross check ataupun tabayun dengan pihak terkait secara langsung," imbau Gatot.

"Untuk menghindari penipuan atau penyalahgunaan," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com