TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tangerang Jamaludin menyebut pihaknya tengah menggencarkan penyuntikan terhadap guru yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Pasalnya, baru 50 persen guru jenjang SD dan SMP se-Kota Tangerang dari total 21.000 orang yang telah disuntik vaksin Covid-19 hingga Kamis (1/4/2021).
"Sudah 50 persen guru-guru divaksin," kata Jamaludin melalui sambungan telepon, Kamis (1/4/2021).
"Jumlah guru SD dan SMP totalnya ada sekitar 21.000," imbuh dia.
Dengan menggencarkan vaksinasi itu, Jamaludin berharap seluruh guru SD dan SMP se-Kota Tangerang telah rampung divaksin pada April 2021 atau Mei 2021.
Baca juga: Pemkot Tangerang Gencarkan Vaksinasi Covid-19 untuk Guru Jelang Pembelajaran Tatap Muka
Pasalnya, pada bulan Juli 2021, Disdik Kota Tangerang hendak memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk jenjang SD dan SMP.
"Iya, kami bulan Juli (2021) ada PTM, sesuai instruksi Pak Menteri (Dikbud)," ungkap Jamaludin.
Jamaludin berujar, salah satu syarat belajar tatap muka dapat diberlakukan adalah guru-guru di sebuah sekolah telah divaksin.
Pihaknya menyisakan satu bulan antara target seluruh guru menerima vaksin pada bulan Mei 2021 dan PTM diberlakukan pada bulan Juli 2021 lantaran, kata dia, Disdik hendak melakukan simulasi belajar di sekolah pada bulan Juni 2021.
"Nanti ada simulasi PTM di bulan Juni (2021), seperti simulasi PTM yang pernah kami lakukan Januari (2021) kemarin," urai dia.
Berkait simulasi PTM atau pun PTM tersebut, pihaknya tengah menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat
Menurut Jamaludin, Disdik juga tengah menunggu surat edaran resmi terkait PTM.
"Untuk surat edaran dan juklis, juknis belum turun, tapi rambu-rambu sudah. Ini kami tunggu," ucapnya.
Baca juga: Setelah Semua Guru Divaksin, Sekolah Wajib Tatap Muka Juli 2021
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim sempat menekankan, sekolah tatap muka kali ini sifatnya terbatas. Bukan menjalankan PTM seperti sedia kala, sebelum terjadinya pandemi Covid-19.
"Tatap muka terbatas itu jauh lebih sedikit muridnya di satu tempat, dengan pembatasan jarak yang ketat. Semua harus memakai masker dan tidak boleh ada aktivitas yang menciptakan kerumunan," ujar Nadiem dalam konferensi pers secara virtual pada Selasa, (30/3/2021).
Pemerintah mewajibkan sekolah memberikan opsi layanan sekolah tatap muka terbatas. Khususnya, bagi sekolah yang guru dan tenaga kependidikannya telah selesai divaksinasi.
"Setelah pendidik dan tenaga kependidikan dalam satu sekolah sudah divaksinasi secara lengkap, pemerintah pusat, pemerintah daerah, kantor Kementerian Agama, mewajibkan satuan pendidikan tersebut untuk menyediakan layanan sekolah tatap muka terbatas," jelas Nadiem.
Keputusan ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
SKB diteken Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Kesehatan Budi Gunadi, Dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.