Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaum Milenial Disasar Kelompok Teroris untuk Jadi Martir, Kenapa?

Kompas.com - 02/04/2021, 11:08 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat terorisme Al Chaidar mengatakan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) seringkali merekrut calon teroris di usai muda.

Menurut Chaidar, banyak kalangan usia muda yang ilmu pengetahuan agamanya masih rendah sehingga gampang dicekoki doktrin untuk melakukan aksi teror.

"Memang usia muda itu selalu ditarget oleh kelompok teroris ya. Karena usia muda itu orang yang ilmu pengetahuan agamanya masih kurang sehingga gampang sekali dipengaruhi," kata Chaidar saat dihubungi melalui telepon, Jumat (2/4/2021).

Baca juga: Surat Wasiat Teroris di Mabes Polri dan Makassar Mirip, Pengamat: Grand Design Jaringan Teror

Chaidar mengatakan, kelompok teroris akan memberikan pemahaman bahwa di usia muda seringkali dilakukan dengan aktivitas yang penuh dosa.

Sehingga, ditawarkan jalan pengampunan dosa dengan cara melakukan aksi teror yang dimaknai kelompok mereka dengan mati jihad.

"Untuk pengampunannya dengan cara jihad dan diarahkan ke doktrinasi ke arah bom bunuh diri," kata Chaidar.

Usia muda dinilai sebagai usia paling potensial untuk melakukan tindakan nekat tersebut.

Baca juga: Grafolog: Surat Wasiat Zakiah Aini Perlihatkan Rasa Cemas dan Insecure yang Sangat Besar

Berbeda dengan orang orang dewasa atau usia tua yang dinilai sudah memiliki kematangan dari sisi spiritualitas dan ilmu agama.

Sehingga ketika seseorang sudah memiliki kematangan ilmu agama, orang tersebut akan memilih pengampunan melalui jalur formal.

"Usia tua itu bisa menempuh jalur formal untuk bisa menempuh pengampunan kepada Tuhan dan ilmu pengetahuan agama bisa lebih mumpuni sehingga agak sulit direkrut untuk menjadi pengantin (teroris)," kata Chaidar.

Diketahui pelaku aksi teror di Katedral Makassar Lukman berusia muda yaitu 26 tahun. Begitu juga dengan Zakiah Aini, terduga teroris penyerangan Mabes Polri yang juga berusia 25 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com