Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Radhar Panca Dahana Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Kompas.com - 22/04/2021, 23:46 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Budayawan sekaligus sastrawan Radhar Pancar Dahana menurut rencana akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Jumat (23/4/2021).

Hal tersebut diungkapkan oleh Ratih, adik kandung Radhar Panca Dahana, saat ditemui di rumah duka di Jalan Vila Pamulang Blok CF 3 Nomor 3, Tangerang Selatan."

"Keluarga rencananya akan memakamkan almarhum di TPU Tanah Kusir," ujar Ratih, Kamis (22/4/2021).

Baca juga: Budayawan Radhar Panca Dahana Meninggal Dunia

Menurut Ratih, jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka ke TPU Tanah Kusir setelah ibadah shalat jumat sekitar pukul 12.30 WIB.

Hal tersebut dipertimbangkan karena menunggu kedatangan pihak keluarga besar dan kerabat Radhar ke rumah duka.

"Besok bada dzuhur setelah shalat jumat," jelas Ratih.

Adapun saat ini jenazah Radhar sudah berada di rumah duka.

Tampak keluarga dan kerabat berkumpul di ruang tengah rumah duka dan membacakan doa untuk almarhum Radhar.

Baca juga: Radhar Panca Dahana Bertahun-tahun Berjuang Lawan Gagal Ginjal, Seminggu 3 Kali Cuci Darah

Hingga malam ini, sejumlah kerabat dan rekan sejawat Radhar masih terus berdatangan ke rumah duka untuk menyampaikan bela sungkawa.

Radhar Panca Dahana meninggal dunia pada Kamis malam. Dia menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat sekitar pukul 20.30 WIB.

Radhar meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung saat akan menjalani cuci darah di RSCM.

"Jam 19.00 WIB itu dia kasih tahu dia (Radhar) katanya kritis. Sebelumnya jam 19.00 WIB itu kena serangan jantung. Terus masih diusahakan, tetapi ternyata meninggal dunia," ujar Ratih.

Baca juga: Budayawan Radhar Panca Dahana Meninggal Dunia akibat Serangan Jantung

Menurut Ratih, kakak kandungnya memang telah bertahun-tahun rutin menjalani cuci darah karena penyakit gagal ginjal yang dideritanya.

Meski begitu, Ratih menyebutkan bahwa Radhar tak pernah mengeluh dan masih tetap beraktivitas sekaligus mencari nafkah untuk keluarganya.

"Sudah lama dia itu, sudah 21 tahun cuci darah, badannya juga sudah ringkih, sudah lemah jadi banyak komplikasi," kata Ratih.

"Seminggu dia tiga kali cuci darah, tapi dia masih tetap mencari nafkah, masih menanggung keluarganya, masih aktif," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com