Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UI Temukan Bukti Kapal Nusantara Mampu Jelajahi Dunia Sebelum Kedatangan Bangsa Belanda

Kompas.com - 28/04/2021, 17:13 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dosen Departemen Arkeologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI), Ali Akbar, mengaku menemukan bukti bahwa kapal Nusantara mampu mengarungi dunia sebelum kedatangan bangsa Eropa.

Temuan itu dimuat dalam penelitiannya yang berjudul “The Lambur Shipwreck: Archaeological excavation in Tanjung Jabung Timur, Jambi, Indonesia”, yang dipresentasikan pada kegiatan seminar “Watercraft of the Islamicate World”, Selasa (27/4/2021).

“Penemuan kapal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia telah mampu membuat kapal besar yang mampu menjelajah sangat jauh di lautan lepas, bahkan sebelum kedatangan bangsa Eropa,” ujar Ali, pembicara satu-satunya yang mewakili Indonesia, dikutip dari keterangan resmi UI yang diterima Kompas.com, Rabu (28/4/2021).

Perahu yang ditemukan di Desa Lambur itu diyakini merupakan sisa peradaban Kerajaan Zabaj (Sabak) yang terletak di antara India dan Cina serta berada di garis ekuator.

Kerajaan ini merupakan kerajaan maritim berbudaya Islam yang terkenal dengan kemampuan penjelajahan kapal-kapal mereka.

Berdasarkan catatan kuno, perahu Zabak juga telah berlayar ke Persia, tepatnya Pelabuhan Siraf di Iran.

"Bangsa Eropa dikenal sebagai penjelajah dunia pada sekitar abad ke-14 Masehi. Namun dengan adanya penemuan ini membuktikan bahwa bangsa Indonesia juga mampu berlayar ke Persia pada sekitar abad ke-10 Masehi," tulis keterangan resmi universitas.

Berdasarkan riset, panjang perahu kuno tersebut mencapai 24 meter dan lebar 5,5 meter.

Sementara itu, pelaut Belanda yang pertama mendarat di Indonesia pada akhir abad ke-16, Cornelis de Houtman, juga membawa 4 kapal berukuran panjang 24 meter yang mampu mengarungi samudra dari Eropa sampai ke Nusantara.

"Hal ini menunjukkan bahwa teknologi perahu kuno di Jambi ini dapat menyamai kemampuan kapal-kapal Eropa tersebut," tulis keterangan yang sama.

Dijelaskan pula, penyusunan papan-papan perahu kuno tersebut menggunakan teknik papan ikat dan kuping pengikat (sewn plank and lashed-lug technique).

Teknik ini merupakan ciri khas teknik pembuatan kapal masyarakat Asia Tenggara atau Austronesia dan diterapkan mulai dari sekitar abad ke-1 Masehi.

Selain di Indonesia, perahu kuno dengan teknik pembuatan semacam ini ditemukan antara lain di Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

Penelitian ini merupakan hasil kerja sama antara UI dengan Pemerintah Daerah Tanjung Jabung Timur dengan tujuan peningkatan kualitas pariwisata di lokasi Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Provinsi Jambi.

"Situs tersebut terletak di lokasi transmigrasi yang terbilang cukup sepi. Diharapkan berdasarkan penelitian ini, pengolahan pariwisata daerah tersebut dapat dilakukan dan situs ini dapat menjadi media pembelajaran bagi bagi masyarakat umum,” ujar Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com