Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Larangan Mudik, Hanya Satu Penerbangan Niaga dari Bandara Halim Perdanakusuma

Kompas.com - 09/05/2021, 10:17 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Executive General Manager (EGM) Halim Perdanakusuma Marsma TNI Nandang Sukarna mengatakan, hanya ada satu penerbangan niaga berjadwal sejak penerapan larangan mudik Lebaran yang dimulai 6 Mei 2021.

Bahkan penerbangan sempat kosong saat dua hari pertama penerapangan pelarangan mudik Lebaran 2021.

"Untuk penerbangan niaga berjadwal baik Batik Air Maupun Citilink adalah nihil pada tanggal 6-7 Mei, kemarin baru ada, itu pun satu saja," kata Nandang saat dihubungi melalui telepon, Minggu (9/5/2021).

Baca juga: Pemprov DKI: Warga Jabodetabek Tak Perlu SIKM Keluar Masuk Jakarta

Nandang mengatakan, perjalanan niaga berjadwal yang dilakukan kemarin adalah perjalanan carter untuk kepentingan medis.

Selain hari kemarin, rencananya hari ini akan ada perjalanan pesawat carter dengan alasan yang sama.

"Jadi alasan medis, perjalanan ke Kualanamu Medan," ucap dia.

Dia berujar setelah pemerintah mengumumkan larangan mudik Lebaran 2021, banyak maskapai yang banting setir menjadi pesawat kargo untuk penerbangan dari Halim Perdanakusuma.

Bahkan maskapai Sriwijaya Air, kata Nandang, sudah berorientasi mengangkut barang kargo sebelum masa larangan mudik berlangsung.

"Sriwijaya itu bisa 5-10 penerbangan kargo sehari, ditambah yang lain bisa sampai 20 penerbangan kargo," kata dia.

Baca juga: Beragam Modus demi Lolos Penyekatan Mudik: Naik Ambulans hingga Nekat Terobos Pembatas Jalan

Nandang mengatakan, peralihan pesawat komersil ke pesawat kargo tersebut bentuk dari pertahanan mereka di masa sulit larangan mudik tahun ini.

Padahal banyak dari stakeholder bisnis penerbangan berharap di musim puncak pergerakan penumpang seperti mudik Lebaran bisa membangkitkan ekonomi mereka.

Saat ini, kata Nandang, tidak banyak aktivitas yang dilakukan di Halim Perdanakusuma.

Beberapa loading barang untuk pesawat kargo dan menyiapkan penerbangan untuk pesawat carter.

Selebihnya, penerbangan banyak dilakukan untuk keperluan militer dan penyiapan alternatif bandara untuk pendaratan darurat saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com