Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ART yang Terekam Video Aniaya Majikannya di Cengkareng Ditangkap

Kompas.com - 18/05/2021, 16:22 WIB
Sonya Teresa Debora,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang asisten rumah tangga (ART) menganiaya majikannya yang sudah lanjut usia (lansia) di sebuah rumah di Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (16/5/2021).

Kapolsek Cengkareng Kompol Egman menyatakan, tersangka pelaku yang berinisial NN (32) telah ditangkap.

"Kami berhasil amankan pelaku tak lama setelah menerima laporan dari korban," kata Egman dalam keterangan tertulis, Selasa (18/5/2021).

Baca juga: Video ART Aniaya Majikan di Cengkareng Viral di Medsos

Egman menyebutkan, penganiayaan itu bermula saat NN tak terima ketika ditegur majikannya.

"Sekira pukul 10.00 WIB korban (atas nama) Yusni Etty sedang berada di rumah kemudian korban melihat ada rendaman panci rice cooker bekas pakai," kata Egman.

Menurut korban, air yang digunakan tersangka pelaku terlalu banyak. Ia menegur pelaku. Namun, pelaku tak menghiraukan korban.

"Maka korban memaki pelaku dengan kata 'setan', lantaran korban kesal tidak dihiraukan oleh pelaku," kata Egman.

Saat mendengar makian tersebut, tersangka langsung mengampiri dan balik memaki korban.

Pelaku juga mencakar pergelangan tangan kiri korban dan menendang kaki kiri korban.

Egman berujar, insiden itu bukan yang pertama kali korban bermasalah dengan tersangka pelaku.

Sehari sebelumnya, tersangka tersangka memukul kedua lengan korban dengan galon air kosong.

"Permasalahannya yaitu pelaku memasak telur tanpa sepengetahuan korban, padahal di rumah sudah ada opor ayam. Karena hal tersebut korban menegur. Namun pelaku tidak terima dan melakukan hal tersebut" kata Egman.

Menurut Egman, kejadian ini dilaporkan korban pada hari Minggu. Tak lama setelah menerima laporan, tersangka langsung diamankan saat masih berada di rumah korban.

Tersangka kini dikenakan Pasal 351 KUHPidana.

Rekaman CCTV yang memuat peristiwa tersebut viral di media sosial.

Dalam keterangan video dinyatakan bahwa penganiayaan terjadi pada Sabtu dan Minggu, tanggal 15 dan 16 Mei 2021.

Terdapat tiga potongan video yang viral. Video tersebut merupakan kompilasi penganiayaan. Di video pertama, terlihat ART perempuan tersebut tengah menggendong seorang anak kecil.

Kemudian, ART mencakar seorang perempuan yang sudah lanjut usia. ART tersebut juga menggeser kursi yang tengah didudukki korban.

Di video kedua, pelaku dan korban terlihat terlibat adu mulut. Pelaku maupun korban sama-sama saling tunjuk. Tiba-tiba pelaku mengambil galon air kosong dan hendak mengayunkannya ke arah korban. Tetapi, terdapat seorang orang lain yang melerai insiden tersebut. Korban kemudian masuk ke dalam kamar.

Video ketiga merupakan sambungan potongan video kedua. Pelaku tengah ditahan oleh seorang lainnya. Namun, saat orang yang melerai lengah, pelaku mengambil galon dan berlari ke arah kamar tempat korban berada.

Di ujung video, identitas ART tersebut diungkap. Foto dari ART juga disertakan.

"Mohon bantu viralkan agar orang ini tidak bisa bekerja lagi dimanapun, agar tidak ada orang tua lainnya yang menjadi korban kekerasannya. Dan agar aparat penegak hukum dapat memproses ke jalur hukum," tulis keterangan di dalam video.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com