Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Naik Dua Kali Lipat dalam 11 Hari

Kompas.com - 29/05/2021, 10:45 WIB
Ihsanuddin,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, terus bertambah setelah libur Lebaran.

Kenaikan jumlah pasien mencapai 100 persen dalam waktu kurang dari dua pekan.

Catatan Kompas.com, pada Selasa (18/5/2021) pekan lalu, hanya ada 900 pasien Covid-19 yang dirawat di RS Wisma Atlet.

Tingkat keterisian atau bed occupancy ratio (BOR) hanya di angka 15,02 persen.

Namun, jumlah pasien terus bertambah setiap harinya akibat pasien masuk lebih banyak ketimbang pasien keluar.

Baca juga: Heboh Nilai E untuk Jakarta dalam Tangani Covid-19 yang Berujung Permintaan Maaf Menkes

Sampai Sabtu (29/5/2021) hari ini, jumlah pasien belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Berdasarkan data terbaru pada pukul 08.00 WIB pagi ini, jumlah pasien sudah mencapai 1.925.

"Jumlahnya bertambah 151 orang dari hari kemarin. Semula 1.774 menjadi 1.925 orang," kata Humas RS Wisma Atlet Kolonel Marinir Aris Mudian dalam keterangan tertulis, Sabtu pagi.

Dengan jumlah itu, artinya pasien di RS Wisma Atlet Kemayoran sudah naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan data per Selasa pekan lalu.

Ada kenaikan 100 persen lebih dalam waktu 11 hari.

Tingkat keterisian RS Wisma Atlet kini mencapai 32,1 persen. Dari 5994 tempat tidur yang tersedia, lebih dari seperempatnya telah terisi.

Baca juga: Soal Masalah Insentif Nakes di Wisma Atlet, Kepala BNPB: 90 Persen Sudah Dibayar, Sisanya dalam Proses

Koordinator RS Wisma Atlet Mayor Jenderal dr Tugas Ratmono mengakui bahwa kenaikan pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet disumbang dari klaster pemudik yang baru kembali ke ibu kota.

"Tentunya ini arus mudik memberi kontribusi peningkatan pasien di Wisma Atlet. Dari cek poin pemeriksaan dilaporkan disana ada yang positif dari hasil, langsung dikirim kesini," ujar Tugas saat diwawancarai di RS Wisma Atlet beberapa hari lalu.

Baca juga: Tingkat Hunian di RSDC Wisma Atlet Meningkat 11,97 Persen

Selain klaster pemudik, ada sumbangan signifikan dari klaster keluarga.

Tugas mengingatkan bahwa RS Wisma Atlet bisa penuh pasien jika masyarakat tidak patuh pada protokol kesehatan. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat tidak lengah.

"Ini yang kita harus jaga. Kalau di luar sana tidak mencegah, RS bisa dipenuhi pasien. Ini penting kita harus terus memakai masker jaga jarak, cuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com