Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Rumah Lawan Covid-19 Tangsel Meningkat, 50 Persen ART Baru Mudik Lebaran

Kompas.com - 01/06/2021, 17:31 WIB
Muhammad Naufal,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Tangerang selatan, Banten, meningkat drastis usai libur Lebaran.

Dokter jaga RLC Tangerang Selatan Azzahra menyatakan, hanya terdapat sekitar 15-20 pasien di tempat tersebut sebelum Lebaran 2021.

Namun, usai Lebaran, terdapat sekitar 60 pasien Covid-19 yang dirawat di RLC Tangerang Selatan.

“Saat ini, terdapat 60 pasien Covid-19 yang kami isolasi di tenda glamping RLC. (Ada) 20 laki-laki, (dan) 40 perempuan,” ujar Azzahra seperti dikutip dari WartaKota, Selasa (1/6/2021).

Baca juga: Beberapa Hal yang Perlu Diketahui Seputar Berlakunya PPKM Mikro di DKI Mulai 1 Juni

"Itu peningkatan sih dari sebelumnya. Jadi, sebelum lebaran itu, H-1 atau H+1 Lebaran, sudah menurun banget sampai cuma 15 pasien, 20 pasien," lanjut dia.

Kata Azzahra, 50 persen dari pasien yang ada di RLC Tangerang Selatan merupakan asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di kota tersebut.

Banyaknya ART yang positif Covid-19 itu lantaran mereka mudik saat Lebaran.

Saat mereka kembali dari mudik, majikannya meminta masing-masing orang untuk skrining tes Covid-19.

Baca juga: Muncul Klaster ART, Rumah Lawan Covid-19 Tangsel Catat Lonjakan Pasien

Dari hasil dari tes yang mereka lakukan, banyak yang terkonfirmasi positif.

"Makanya sekarang sudah 60 pasien kan, dan itu rata-rara memang karena pembantu rumah tangga yang dites oleh majikannya. Klaster ART," tutur Azzahra.

Dia menyatakan, ada juga ART yang baru datang ke Tangerang Selatan dan terkonfirmasi positif.

Azzahra menduga, mereka terpapar virus Covid-19 di kampung masing-masing atau saat berada di kendaraan menuju Tangerang Selatan.

Pasalnya, kebanyakan ART menggunakan travel atau mobil pribadi yang tidak mensyaratkan skrining tes Covid-19 saat menuju kota tersebut.

"Kan biasanya (ART) menggunakan travel ya. Kan kalau di travel biasanya enggak perlu swab antigen, kadang-kadang," tutur dia.

"Biasanya kalau yang perlu (skrining tes Covid-19) kereta sama pesawat. Rata-rata mereka (ART) pakai travel atau pakai mobil pribadi," tambah Azzahra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com