Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Mogok, Ini Penjelasan Dirut soal Penyebab Terhentinya Bus Transjakarta di Pelintasan Kereta

Kompas.com - 03/06/2021, 17:56 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Transjakarta Jhony Tjitrokusumo mengatakan bus transjakarta yang terhenti di tengah rel kereta kawasan Halimun, Jakarta Pusat bukan disebabkan oleh mesin yang mogok.

Dia mengatakan, bus terhenti karena jalan aspal yang ada di sekitar rel kereta berlubang dan menyebabkan ban slip sehingga tidak bisa menjalankan bus.

"Enggak mogok itu, jalannya berlubang terlalu dalam, bannya slip," kata Jhony saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (3/6/2021).

Akibatnya penumpang bus dengan nomor bodi MYS 18194 ikut panik. Apalagi sirine peringatan perlintasan kereta menyala.

Baca juga: Transjakarta Terhenti di Pelintasan Kereta, KAI: Masinis Lihat Bus dari Jauh sehingga Bisa Hentikan KRL

"Lalu kereta datang penumpang panik. Kereta sudah di-warning sehingga melambat," ucap Jhony.

Setelah diketahui penyebabnya, Jhony berujar Dinas Bina Marga langsung memperbaiki lubang penyebab ban bus Transjakarta slip di bagian kereta.

"Jalanan (yang berlubang) langsung diperbaiki oleh Dinas Bina Marga," kata Jhony.

Jhony juga mengirimkan foto proses perbaikan aspal berlubang oleh Dinas Bina Marga yang dilakukan sehari berselang kejadian bus terhenti itu sekitar pukul 14.13 WIB, Selasa (1/6/2021).

Baca juga: Penumpang Transjakarta Berhamburan Keluar Saat Bus Terjebak di Pelintasan Kereta

Diketahui sebelumnya, beredar video viral di media sosial unit bus Transjakarta terhenti di perlintasan rel kereta api di Halimun, Jakarta pada Senin (31/5/2021).

Bus dengan rute Manggarai-Blok M (6M) itu melintas dari arah Tosari dengan kondisi lampu perlintasan kereta berwarna hijau.

Namun saat melintas di atas rel, roda bus berhenti dan suara sirine peringatan perlintasan kereta berbunyi membuat penumpang panik berhamburan keluar bus.

Tak lama berselang bus berhasil berjalan dan penumpang kembali naik ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com