Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Puskesmas Kerja Berlebih: Dari Vaksinasi Covid-19, Penelusuran, hingga Pantau Pasien

Kompas.com - 23/06/2021, 12:28 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Petugas puskesmas sebagai ujung tombak kesehatan masyarakat kini kebanjiran pekerjaan, terlebih saat kasus Covid-19 melonjak dengan cepat selama 2-3 pekan terakhir.

Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok mengakui, dalam hal menangani Covid-19 saja, petugas puskesmas di Depok sedang menghadapi banyak sekali pekerjaan.

"Saat ini puskesmas memang melakukan banyak pekerjaan, dari mulai vaksinasi, kemudian testing swab PCR dan antigen, tracing (penelusuran kontak)," kata juru bicara satgas, Dadang Wihana.

"Termasuk juga pengawasan terhadap (pasien Covid-19 yang) isolasi mandiri dan juga untuk rujukan ke rumah sakit-rumah sakit," lanjutnya.

Baca juga: Dilema Wacana Pengetatan PSBB di Jakarta: Pendapatan Daerah Seret, Pandemi Terus Memburuk

Di Depok, vaksinasi Covid-19 dapat dilakukan melalui 38 puskesmas maupun 21 rumah sakit.

Pemerintah bahkan telah meminta agar vaksinasi Covid-19 di Depok, termasuk Jabotabek, supaya dipercepat.

Pengetesan dan penelusuran kontak juga otomatis dilakukan dengan kian masif oleh puskesmas karena meningkatnya kasus Covid-19 saat ini.

Sementara itu, ada ribuan pasien Covid-19 di seluruh wilayah Depok yang saat ini isolasi mandiri dan harus dipantau berkala perkembangan kesehatannya.

Apabila ada pasien Covid-19 yang mengalami perburukan kondisi kesehatan, maka petugas puskesmas yang bantu mencarikan perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Tempat Wisata Ancol Tutup Sementara Mulai Kamis Besok

Namun, per kemarin, keterisian rumah sakit di Depok untuk pasien Covid-19 sudah mencapai 88 persen, sementara ICU penuh seluruhnya.

Dadang berharap, para pimpinan wilayah di tingkat akar rumput turut bantu meringankan beban kerja petugas puskesmas dengan ikut aktif mengawasi warganya yang isolasi mandiri.

"Kami mengimbau kepada Satgas KSTJ (tingkat RW), kelurahan dan kecamatan, untuk ikut aktif memonitor warga kita yang melakukan isolasi mandiri. Kalau obat-obatannya habis segera dikoordinasikan dengan puskesmas," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com