Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal Telemedicine Gratis di Jakarta, Perlu Dapat Link dari Kemenkes Dulu

Kompas.com - 06/07/2021, 16:54 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, Selasa (6/7/2021), layanan telemedisin (telemedicine) atau konsultasi kesehatan virtual bagi pasien Covid-19 mulai diuji coba di Jakarta.

Melalui program ini, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan 11 platform tidak hanya menyediakan layanan konsultasi, tetapi juga pengobatan secara cuma-cuma bagi pasien Covid-19.

"Kita bekerja sama dengan 11 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan juga jasa pengiriman obat secara gratis. Dibantu ditanggung oleh teman-teman telemedicine, startup, dan juga Kementerian Kesehatan," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Senin (5/7/2021).

Baca juga: Anies Marahi HRD Pelanggar Aturan PPKM Darurat: Sekarang Tutup Kantornya, Semua Pulang!

Adapun 11 platform tersebut adalah sebagai berikut:

1. Alodokter
2. GetWell
3. Good Doctor
4. Halodoc
5. KlikDokter
6. KlinikGo
7. Link Sehat
8. Milvik Dokter
9. ProSehat
10. SehatQ
11. YesDok

Baca juga: Cara dan Syarat Akses Telemedicine Gratis bagi Pasien Covid-19 di Jakarta

Kompas.com menjajal salah satu platform, yakni Halodoc, untuk mengetes apakah benar pengobatan gratis untuk pasien Covid-19 tersebut tersedia dan bisa diakses.

Rupanya, layanan gratis ini baru bisa digunakan pasien Covid-19 dengan syarat tertentu. Salah satunya adalah pasien yang menerima link melalui pesan WhatsApp mereka yang dikirim oleh operator Kementerian Kesehatan.

Dari situ, pasien diarahkan ke 11 aplikasi kesehatan yang menyediakan layanan telemedicine gratis.

Baca juga: Lurah yang Gelar Pesta Pernikahan Saat PPKM Darurat di Depok Jadi Tersangka

Jika pasien Covid-19 tidak mendapatkan link itu, maka dipastikan tidak bisa mengakses fasilitas gratis, seperti yang coba dilakukan Kompas.com pada Selasa (6/7/2021) malam.

Pasien Covid-19 hanya bisa melihat menu tampilan layanan seperti pasien pada umumnya. Saat melakukan konsultasi hingga untuk memesan obat, tetap harus membayar. 

Kementerian Kesehatan ternyata memberlakukan sejumlah syarat. Lalu, siapa saja yang berhak mendapatkan link dari Kemenkes untuk akses telemedicine gratis?

"Asal memenuhi syarat dan mengikuti petunjuk pasti bisa dapat layanan gratis," kata Dirjen Pelayanan kesehatan Kemenkes Abdul Kadir Abdul kepada Kompas.com, Selasa (6/8/2021).

Abdul menjelaskan, layanan telemedisin gratis ini hanya bisa diakses melalui link WhatsApp yang telah dikirimkan kepada pasien positif Covid-19.

Siapa saja yang menerima link telemedicine gratis?

Abdul menjelaskan bahwa mereka adalah:

1. Pasien positif Covid-19 yang melakukan tes PCR tujuh hari terakhir sebelum layanan pengobatan gratis in dibuka

2. Pasien reaktif berdasarkan hasil rapid test antigen dua hari terakhir sebelum layanan dibuka

3. Tes bisa dilakukan dimanapun mulai dari rumah sakit, puskesmas, hingga klinik swasta di Jakarta.

"Selama hasil tes itu dilaporkan dan tercatat di data Kemenkes, dia pasti dapat pesan WhatsApp yang berisi link untuk telemedisin gratis," kata Abdul.

Petunjuk Teknis

Dokumen petunjuk teknis pelaksanaan layanan telemedisin yang diterima Kompas.com menunjukkan, ada rentetan persyaratan yang harus dipenuhi pasien untuk mendapatkan layanan gratis tersebut, yakni:

1. Pasien melakukan tes PCR/swab antigen di laboratorium yang terafiliasi dengan Kemenkes. Jika hasilnya positif, pasien akan menerima pesan WhatsApp dari Kemenkes RI (dengan centang hijau).

2. Pasien dapat melakukan konsultasi secara daring dengan dokter di salah satu dari 11 platform telemedisin secara gratis dengan klik link yang terdapat dala pesan WhatsApp tersebut. Kemudian masukkan juga kode voucer yang ada dalam pesan.

Baca juga: Link Download 11 Aplikasi Telemedicine Gratis Kemenkes untuk Isoman

3. Setelah melakukan konsultasi, dokter akan memberikan resep digital. Jika pasien masuk dalam kategori yang dapat melakukan isoman, obat dapat ditebus gratis.

4. Untuk menebus resep obat gratis, pasien harus mengirim pesan WhatsApp ke salah satu gerai apotek Kimia Farma. Isi pesan tersebut adalah resep digital, foto KTP, dan alamat pengiriman.

Obat kemudian akan dikirim oleh jasa pengiriman SiCepat yang bekerja sama dengan Kemenkes.

Nomor WhatsApp apotek Kimia Farma yang bekerja sama dengan Kemenkes yaitu:

Jakarta Timur (08112223049)
Jakarta Utara (08112221832)
Jakarta Pusat (087877241590)
Jakarta Selatan (0895324874355)
Jakarta Barat (087877241405)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com