Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks Satgas Oksigen, Relawan Siaga: Kalau Ada yang Ambil Tabung, Jangan Ditanggapi

Kompas.com - 12/07/2021, 18:27 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Relawan Siaga menampik program pengisian ulang tabung oksigen bagi masyarakat yang membutuhkan sudah diluncurkan, seperti yang tersebar dalam jejaring sosial media.

Relawan Siaga menduga ada yang mencatut nama mereka dan melakukan penipuan, sehingga masyarakat diminta waspada.

"Benar bahwa DPP Relawan Siaga sedang persiapan terkait Satgas Oksigen tersebut, untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Namun saat ini masih dalam tahapan persiapan di internal dan belum diluncurkan secara resmi kepada publik, sehingga belum melakukan aksi di lapangan,” tulis DPP Relawan Siaga dalam rilis resmi, Sabtu (10/7/2021), dilansir dari akun Instagram @Relawan_Siaga.

Baca juga: Kasus Dokter Lois, dari Sesumbar Tak Percaya Covid-19 hingga Ditangkap Polisi

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Relawan Siaga (@relawan_siaga)

"Kami mohon pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang ikut menyebarkan foto/gambar/screen shot/screen capture tentang Satgas Oksigen tersebut untuk berhenti membagikan hal tersebut karena DPP Relawan Siaga belum secara resmi meluncurkan gerakan tersebut.

Apabila ada oknum tertentu yang melakukan pengambilan tabung oksigen, kami pastikan hal tersebut bukan dari Relawan Siaga, untuk itu 'Mohon untuk tidak ditanggapi'," lanjut pernyataan resmi DPP Relawan Siaga.

Baca juga: Kronologi Bayi Beverly Terpapar Covid-19 dan Meninggal Saat Berusia 29 Hari

DPP Relawan Siaga akan mengumumkan secara resmi dalam akun sosial medianya apabila program itu benar-benar sudah berjalan.

Sebelumnya, tersebar informasi pengisian oksigen gratis mengatasnamakan Relawan Siaga di media sosial.

Ketua Bidang Komunikasi DPP Relawan Siaga Aresdi Mahdi Asyathry mengatakan, lembaga non profit tersebut hingga kini masih belum bisa meresmikan program Satgas Oksigen, lantaran masih menunggu konfirmasi dari perusahaan penyedia oksigen.

Baca juga: Aksi Komunitas Ojol, Antar Laundry Nakes hingga Kirim Sembako untuk Pasien Covid-19 Isoman

"Saat ini masih dalam tahap persiapan. Kami sedang menanti jawaban konfirmasi dari penyedia oksigen yang kami sedang proses permohonan kerjasamanya," ujar Aresdi saat dihubungi, Senin (12/7/2021).

Di sisi lain, meski belum resmi diluncurkan, Relawan Siaga mengungkapkan pihaknya menargetkan akan melakukan 50-100 pengantaran oksigen nantinya.

"Nanti, jika sudah resmi. Kemampuan relawan kami untuk mengantarkan dan menjemput tabung oksigen dari depo pengisian oksigen ke rumah pasien adalah 50-100 tabung setiap harinya," ungkap dia.

Syarat dan mekanisme

Menyoal persyaratan calon peserta penerima bantuan oksigen, Aresdi mengatakan Satgas Oksigen nantinya hanya akan melayani isi ulang oksigen.

"Kami melayani isi ulang oksigen saja. Tidak meminjamkan tabung, " ungkap dia.

Baca juga: Cara Membuat STRP secara Kolektif untuk Pegawai Perusahaan di Jakarta

Lebih lanjut, ia mengatakan, peserta juga harus memiliki lebih dari satu tabung oksigen.

"Kenapa harus lebih dari satu tabung, agar jika pengiriman tabung telat tiba, pasien tidak dalam bahaya sebab mereka masih memiliki satu tabung cadangan," ucap Aresdi.

Selain harus memiliki lebih dari satu tabung, calon peserta juga harus menunjukkan hasil rapid antigen atau PCR atau surat keterangan yang menyatakan positif Covid-18 dari Satgas Covid-19 setempat.

Aresdi mengatakan, untuk sementara cakupan Satgas Oksigen hanya berada di wilayah Jabodetabek. Mengingat jumlah dan kemampuan pengantar tabung yang terbatas.

Baca juga: Kronologi Meninggalnya Bupati Bekasi karena Covid-19, Sempat Tak Kebagian ICU

Meski demikian, Aresdi tidak menutup kemungkinan jika ada peserta yang ingin mengisi ulang di depo pengisian. Namun hal tersebut masih dalam pembicaraan.

"Diupayakan bisa mengisi di lokasi. Namun, tidak kami sarankan. Sebab, kami menghindari penumpukan orang ketika antre. Ini akan riskan, bisa terjadi saling menularkan. Selain itu, akan membuat kelelahan si pasien atau keluarga pasien," kata dia.

Sementara itu, Aresdi mengingatkan kembali bahwa Satgas Oksigen dari Relawan Siaga belum resmi diluncurkan. Ia meminta masyarakat lebih berhati-hati jika ada orang yang mengatasnamakan program tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' di Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com