Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI: Peningkatan Kematian akibat Covid-19 Berdampak pada Jumlah Anak Yatim Piatu

Kompas.com - 15/07/2021, 14:02 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memprediksi, peningkatan kasus kematian akibat Covid-19 berdampak pada jumlah anak yang kehilangan pengasuhan orangtua atau jadi yatim piatu.

Sejauh ini, KPAI tidak memiliki data pasti tentang jumlah anak yatim piatu akibat kasus Covid-19.

"Kalau data spesifik jumlah anak yatim atau piatu kami tidak memiliki datanya. Namun kalau kita hitung angka kematian tiap hari yang terus naik, maka bisa kita prediksi dampak sosial jangka panjang termasuk anak yang kehilangan pengasuhan orangtua yang meninggal akibat Covid-19," kata Kadiv Pengawasan, Monitoring, dan Evaluasi KPAI, Jasra Putra, Kamis (15/7/2021).

Baca juga: Kisah Guru Honorer dan Istri Asuh Puluhan Anak Yatim Piatu

Terkait hal tersebut, Jasra menjelaskan sudah ada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 44 tahun 2017 yang mengatur tentang pelaksanaan pengasuhan, serta Permensos yang membahas turunan teknis PP tersebut. Dalam aturan itu, Jasra menyebut anak-anak berusia 0-18 tahun yang kehilangan orangtua dan tidak memiliki keluarga lagi akan difasilitasi orangtua asuh oleh negara.

"Substansi regulasi tersebut menjawab pengasuhan anak tetap berada dalam keluarga sampai derajat kedua, jika anak tidak memiliki keluarga maka ini menjadi tanggungjawab negara," kata Jasra.

"Mereka bisa ditempatkan bersama orangtua asuh yang sudah dilatih dan dinyatakan lulus sebagai calon orangtua asuh oleh Kemensos atau Dinsos seluruh Indonesia," ujar dia.

Apabila jumlah orangtua asuh belum banyak, Jasra melanjutkan, anak sementara akan ditempatkan di lembaga pengasuhan seperti Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak atau Panti Asuhan Anak.

"Bahkan KPAI sudah melakukan MoU dengan Forum LKSA/PSAA Nasional dalam tahun ini di mana poin kesepakatan tersebut bahwa panti siap sebagai pusat rujukan anak yang memerlukan perlindungan dan pengasuhan sementara," ucap Jasra.

Bagi anak yang membutuhkan fasilitas orangtua asuh bisa menghubungi bagian pengaduan KPAI di nomor +62 811-1772-273, atau ke dinas sosial dan dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di seluruh Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com